Berita Aceh Barat
Kemenag Aceh Barat Sikapi Kasus Penyebaran Buku Dugaan Pendangkalan Akidah di Meulaboh
FGD berlangsung di Kantor Kemenag Aceh Barat, Meulaboh, Rabu (15/9/2021), terkait penyebaran buku pendangkalan akidah yang dilakukan oleh OTK beberapa
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
Ia menambahkan, pihaknya juga berperan mencari kebenaran dan mengatasi permasalahan tersebut agar tidak terjadi kembali.
“Hampir sepuluh tahun saya di Meulaboh, baru kali ini ada masalah seperti ini,” katanya.
Buku diduga menyimpang selip Rp 5000 Tersebar di Aceh Selatan
Tadi malam, Serambinews.com memberitakan warga di Aceh Selatan mulai diresahkan dengan mulai bertebarannya buku menyimpang dari akidah dan ajaran Islam.
Buku ini berjudul “Doa – Doa Insan Pancasila Demi Kemakmuran NKRI,”
Dalam buku yang diduga sasaran pembagiannya anak-anak dan remaja itu juga menyelip uang Rp 5000
Terkait dengan persoalan tersebut, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Selatan meminta seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif memantau.
Kemudian menangkap pelaku yang menyebarkan buku tersebut untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian.
Kepala Sekretariat MPU Aceh Selatan, Teuku Masrizal MSi, menyampaikan hal ini saat dikonfirmasi Serambinews.com, Rabu (15/9/2021).
“Ya info tersebut sudah kita terima dan telah berkoordinasi dengan kepolisian.
Kita berharap kerja sama dengan masyarakat untuk dapat menangkap dan menyerahkan pelaku penyebaran tersebut kepada pihak berwajib, karena itu sudah sangat meresahkan,” kata Teuku Masrizal.
T Masrizal mengaku MPU Aceh Selatan sudah menerima informasi adanya beberapa titik yang disebarkan buku tersebut oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Oleh karena itu, ia sangat berharap adanya peran aktif masyarakat untuk menangkap pelaku dan kemudian menyerahkannya ke pihak berwajib untuk diproses hukum.
“Karena buku itu memang tidak boleh karena kita Aceh Syariah, jadi tidak bisa buku itu disebarkan di Aceh.
Yang pasti terkait dengan itu kami juga akan koordinasikan dengan Provinsi terkait langkah dan tindakan apa yang harus kita lakukan menyikapi persoalan ini,” pungkas T Masrizal.