Internasional

Taliban Sita Uang Tunai Rp 177 Miliar dari Mantan Pejabat, Berupaya Atasi Kekurangan Dana

Penguasa de facto Afghanistan, Taliban menyita 12,4 juta dolar AS, sekitar Rp 177 miliar dari mantan pejabat.

Editor: M Nur Pakar
AFP/WAKIL KOHSAR
Seorang pejuang Taliban berjalan dekat spanduk yang dirobohkan dari mendiang pemimpin Mujahidin Afghanistan Ahmed Shah Massoud (kanan) dan poster mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani (kiri) di Kabul, Selasa (31/8/2021). 

Tetapi, telah dibekukan oleh Pemerintah AS pada Agustus 2021, setelah pemerintah Afghanistan runtuh.

Tanpa uang, Taliban sangat kekurangan dana dan Taliban mungkin tidak akan pernah melihat dana yang terkunci itu.

Bantuan asing telah mengering di Afghanistan, seusai AS dan sekutu Barat telah menarik pasukan mereka keluar.

NSDana Moneter Internasional dan Bank Dunia juga menghentikan dukungan keuangan ke Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.

Taliban sedang menghadapi krisis ekonomi, dan membutuhkan bantuan dengan cepat.

China telah melangkah untuk mengisi setidaknya beberapa kekosongan yang tersisa.

Setelah penarikan AS dan baru-baru ini berjanji menawarkan 31 juta dolar AS, sekitar Rp 442 miliar.

Baca juga: Ribuan Warga Kandahar Protes Taliban, Warga Digusur dari Asrama Tentara

Seorang juru bicara Taliban pada awal September 2021 menyebut China sebagai mitra terpenting.

"China siap berinvestasi dan membangun kembali negara kami," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid saat itu.

Pakistan, yang hubungannya dengan Taliban telah sering diteliti oleh pemerintah Barat, juga telah menawarkan bantuan.

Sementara itu, PBB dalam beberapa hari terakhir telah mengeluarkan peringatan tentang potensi krisis kemanusiaan yang mengerikan di Afghanistan.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres selama konferensi donor darurat pada Senin (13/9/2021) mengatakan warga Afghanistan membutuhkan garis hidup.

"Setelah beberapa dekade perang, penderitaan dan ketidakamanan, mereka mungkin menghadapi saat yang paling berbahaya," kata Guterres.

Dia menekankan satu dari tiga warga Afghanistan tidak tahu dari mana makanan mereka berikutnya akan datang.

Komunitas internasional berjanji bantuan 1 miliar dolar AS, sekitar Rp 14,2 triliun.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved