Breaking News

Internasional

Taliban Sita Uang Tunai Rp 177 Miliar dari Mantan Pejabat, Berupaya Atasi Kekurangan Dana

Penguasa de facto Afghanistan, Taliban menyita 12,4 juta dolar AS, sekitar Rp 177 miliar dari mantan pejabat.

Editor: M Nur Pakar
AFP/WAKIL KOHSAR
Seorang pejuang Taliban berjalan dekat spanduk yang dirobohkan dari mendiang pemimpin Mujahidin Afghanistan Ahmed Shah Massoud (kanan) dan poster mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani (kiri) di Kabul, Selasa (31/8/2021). 

SERAMBINEWS.COIM, KABUL - Penguasa de facto Afghanistan, Taliban menyita 12,4 juta dolar AS, sekitar Rp 177 miliar dari mantan pejabat.

Taliban mulai mengalami kekurangan uang, sehingga secara mati-matian mencari masuknya uang ke kas mereka.

Bank Sentral Afghanistan mengatakan Taliban mengambil lebih dari 12 juta dolar AS uang tunai dan emas dari mantan pejabat pemerintah Afghanistan.

Dilansir AFP, Kamis (16/9/2021), sejumlah besar uang ditemukan di rumah mantan wakil presiden Amrullah Saleh, yang keberadaannya saat ini tidak diketahui.

"Uang yang diperoleh berasal dari pejabat tinggi,' kata Bank Sentral.

Ditambahkan, uang juga disita dari sejumlah agen keamanan nasional yang menyimpan uang tunai dan emas di rumah mereka.

Namun, Taliban mendesak warga Afghanistan untuk melakukan semua transaksi dalam mata uang lokal.

Baca juga: Wanita Afghanistan Membalas Taliban dengan Kampanye #DoNotTouchMyClothes

"Semua warga Afghanistan di pemerintahan dan organisasi non-pemerintah diminta untuk menggunakan bahasa Afghan dalam kontrak dan transaksi ekonomi," katanya.

Bank - bank Afghanistan menghadapi kekurangan uang dan mungkin harus segera ditutup untuk umum, kecuali Taliban mengeluarkan lebih banyak dana.

Kekurangan uang tunai telah berlangsung selama berminggu-minggu.

Sehingga, para bankir khawatir situasi itu dapat menyebabkan kenaikan harga makanan dan listrik.

Untuk mencoba dan menyelamatkan aset milik pemerintah sebelumnya, Bank Sentral meminta bank lokal membekukan rekening individu tertentu.

Terutama, yang terkait dengan pemerintah sebelumnya, lansir Reuters.

Sementara itu, Taliban tidak bisa mendapatkan cadangan Bank Sentral Afghanistan sebesar 10 miliar dolar AS, sekitar Rp 142,7 triliun.

Baca juga: Juru Bicara Taliban Dianggap Seperti Hantu Hidup di Bawah Pengawasan AS dan Afghanistan

Karena, sebagian besar aset Bank Sentral senilai 9,5 miliar dolar aS disimpan di New York.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved