Kemiskinan Masih Tinggi, Harga Barang di Timor Leste Lebih Mahal Daripada RI, Dolar AS jadi Pemicu
Barang lain juga melambung tinggi, tetapi menurut pemerintah bukan karena penggunaan dollar, namun karena prinsip permintaan dan penawaran.
Adopsi Dollar AS membuatnya lebih mudah investor asing untuk berdagang dan melakukan bisnis.
Turis Amerika hanya perlu membawa uang mereka dan membelanjakannya sebanyak yang diinginkannya.
Selain dollar ada juga uang berjenis Centavo, yang dipakai sebagai alat pembayaran berbentuk koin, tetapi diproduksi dan dipasok dari Portugal.
Dampak penggunaan dollar pun juga melambungkan beberapa barang jika dibandingkan dengan Indonesia.
Misalnya sebagai berikut, rata-rata harga sekali makan di restoran yang ada di sana sekitar 3 Dollar AS atau setara Rp42 ribuan.
Bahkan harga air mineral berukuran 330 ml dihargai 0,67 Dollar AS atau Rp9.400,- di Indonesia saja harga air mineral paling mahal sekitar Rp5.000 dengan ukuran yang sama.
Mata uang Timor Leste yang mengadopsi dolar AS mungkin memberi keuntungan tersendiri bagi negara tersebut.
Sayangnya, kenyataan yang terjadi adalah kondisi perekonomian mereka masih jauh dari kata kokoh.
Meski menggunakan dolar sebagai mata uangnya, Timor Leste belum bisa memaksimalkan potensi dari penggunaan dolar tersebut.
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Pantesan Walau Negara Miskin, Harga Barang-Barang di Timor Leste Malah Jauh Lebih Mahal Daripada Indonesia, 'Mata Uang Amerika' Ini Juga Jadi Pemicunya
Baca juga: Dikenal sebagai Sosok Pemicu Pertumpahan Darah, Ternyata Soeharto Berjasa Besar di Timor Leste
Baca juga: Tak Jadi Bahasa Resmi, Ternyata Bahasa Indonesia Masih Bertahan di Timor Leste, Kok Bisa?
Baca juga: Sepak Terjang Presiden Timor Leste Francisco Guterres, Pernah Gabung Gerakan Kemerdekaan Lawan RI