Internasional
Gunung Berapi Meletus di Pulau Atlantik, Ribuan Warga Spanyol Dievakuasi
Gunung berapi di Pulau La Palma, Samudra Atlantik Spanyol meletus pada Minggu (19/9/2021). Mendorong pihak berwenang mengevakuasi ribuan orang ketika
Jalan ditutup dan pihak berwenang mendesak mereka yang penasaran untuk tidak mendekati daerah itu.
Lava akhirnya menghancurkan setidaknya delapan rumah, menurut pejabat setempat, selain satu menara runtuh.
Pihak berwenang memperingatkan aliran lahar juga dapat mengancam kotamadya El Paraíso, Alcalá dan daerah sekitarnya.
Carlota Martín sedang berada di lahan pertanian yang dimiliki keluarganya di Todoque, tidak jauh dari lokasi letusan, ketika mendengar ledakan besar.
"Ketika kami melihat kolom asap, kami pikir itu tidak nyata, tetapi itu terus tinggi dan kami tahu harus keluar dari sana," katanya kepada AP, Senin (20/9/2021).
Baca juga: Ribuan Warga Kongio Melarikan Diri dari Goma, Gunung Berapi Kedua Meletus Disusul Gempa
“Kamu pergi, tetapi kamu juga melihat ke belakang karena kamu ingin melihat apa yang akan terjadi," ujarnya.
"Tidak ada yang tahu bagaimana aliran lahar akan turun, tetapi banyak rumah di daerah itu bisa terbakar," katanya.
Mariano Hernández, presiden pulau La Palma, mengatakan tidak ada laporan langsung tentang kematian atau cedera.
Tetapi aliran lahar membuatnya khawatir tentang daerah berpenduduk di pantai.
“Orang-orang tidak boleh mendekati lokasi letusan di mana lahar mengalir,” kata Hernández.
“Kami mengalami masalah serius dengan evakuasi karena jalan-jalan macet dengan orang-orang yang berusaha melihatnya," tambahnya.
Itahiza Dominguez, Kepala Seismologi Institut Geologi Nasional Spanyol, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan berapa lama letusan ini akan berlangsung.
"Letusan sebelumnya di Kepulauan Canary berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan," ungkapnya.
Letusan terakhir di La Palma 50 tahun lalu hanya berlangsung selama tiga minggu.
Letusan terakhir di semua Kepulauan Canary terjadi di bawah air di lepas pantai pulau El Hierro pada tahun 2011, berlangsung selama lima bulan.