Harga Lelang Ikan di Aceh Mulai Dipengaruhi Pasaran Ikan Impor

Kondisi persaingan harga yang sangat ketat itu, kata Nurchalis, perlu diwaspadai, jangan sampai hasil tangkapan ikan yang sudah meningkat ini, kesulitan untuk memasarkannya, karena nelayan memasang tarif lelang yang melebihi harga lelang di luar Aceh dan impor ikan dari luar negeri.

Pedagang pengumpul ikan di PPS Kutaradja Lampulo Murdani alias Doyok menyebutkan, harga lelang ikan di PPS Kutaradja Lampulo, masih bersaing dengan harga lelang di luar Aceh.

Para pedagang pengumpul ikan di PPS Kutaradja Lampulo, kata Murdani, sebelum menetapkan harga lelang ikannya, mereka juga memantau harga lelang ikan di luar Aceh.

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Aceh Singkil Capai 94 Persen, Lima Lagi Masih Isolasi

Tujuannya, supaya pelanggan dan mitra dagangnya dari luar Aceh, mau datang ke PPS Kutaradja lampulo, untuk membeli ikan hasil tangkapan boat nelayan Lampulo.

Ketua UPTS Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaradja Lampulo Oni Kandi menjelaskan di dermaga PPS Kutaradja Lampulo, hanya ada lelang ikan partai besar, sedangkan eceran tidak ada. Harga jual ikan yang terdapat di PPS Kutaradja Lampulo adahal harga lelang, untuk penjualan partai besar.

Oni mengatakan, memasuki minggu ketiga bulan September ini, hasil tangkapan ikan dari boat nelayan melonjak dari 70 ton naik menjadi 90 – 100 ton/per hari.

Kenaikan hasil tangkapan ikan nelayan itu, karena badai ditengah laut sudah menurun, sehingga memberikan kemudahan bagi boat-boat nelayan untuk menjaring ikan di tengah laut.

Harga lelang ikan di PPS Kutaradja Lampulo, sebut Oni Kandi, masih relatif standar, antara Rp 13.000 – Rp 36.000/Kg. Sedangkan jenis ikan yang dilelang antara lain, cakalang, layang, tongkol krai dan tuna (yellow fin).

Pada Minggu ini hasil tangkpan ikan nelayan masih didominasi jenis lyang sebanyak 40 ton dan cakalang 45 ton.(*)