Harga Ikan
Harga Lelang Ikan di Aceh Mulai Dipengaruhi Pasaran Ikan Impor
Nurchalis menjelaskan, memasuki minggu ketiga bulan September ini, hasil tangkapan ikan nelayan mulai mengalami kenaikan.
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Asosiasi Industri Ikan Aceh Nurchalis mengatakan sejalan dengan mulai meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan pada minggu ketiga bulan September 2021 ini, akan membuat harga lelang ikan, menurun secara bertahap.
“Yang perlu kita waspadai saat ini adalah, penurunan harga lelang ikan nelayan di Aceh jangan sampai di bawah Rp 7.000/Kg,” kata Nurchalis kepada Serambinews.com, Senin (20/9/2021) di Banda Aceh.
Nurchalis menjelaskan, memasuki minggu ketiga bulan September ini, hasil tangkapan ikan nelayan mulai mengalami kenaikan.
Kenaikan hasil tangkapan ikan nelayan itu, diperoleh dari informasi Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh (DKP) dan UPTD PPS Kutaradja Lampulo.
Pada hari Sabtu (19/9/2021) kemarin, sebut Nurchalis, menurut informasi dari Kepala UPTD PPS Kutaradja Lampulo, Oni Kandi, ada masuk 15 unit boat nelayan ke dermaga PPS Kutaradja Lampulo dan mereka membongkar hasil tangkapan ikannya dengan jumlah sebanyak 100 ton lebih.
Kondisi itu, menurut Nurchalis, menggambarkan bahwa hasil tangkapan boat-boat nelayan PPS Kutaradja Lampulo sudah mulai meningkat dari bulan sebelumnya, yang hanya berkisar 60-70 ton/hari, bahkan pernah di bawah 50 ton/hari.
Baca juga: Forum LSM Ultimatum Balik Kadisdik Aceh, Tuntut Mundur Jika Target Vaksinasi Siswa tak Terpenuhi
Kenaikan hasil tangkapan ini, kata Nurchalis, perlu diwaspadai, jangan sampai membuat harga jual ikan nelayan jatuh di bawah Rp 10.000 – Rp 7.000/Kg.
Alasannya, kalau jumlah produksi hasil tangkapan ikan boat nelayan PPS Kutaradja Lampulo sudah di atas 100 ton/hari, sementara daya serap kebutuhan lokalnya hanya berkisar 30 – 40 ton saat ini, maka sisanya 60 ton lagi, harus dibeli pabrik pembekuan ikan yang ada di daerah ini dan dijual ke luar Aceh.
Jenis ikan hasil tangkapan boat-boat nelayan di Aceh, ungkap Nurchalis, didominasi jenis ikan layang/dungon, cakalang, tongkol dan tuna.
Di beberapa daerah lain, seperti Sibolga, Padang, Riau, Dumai dan Pulau Jawa, saat ini juga nelayan di sana sedang musim ikan jenis yang sama, dengan jumlahnya juga cukup banyak.
Nurchalis menyampaikan kepada nelayan di Aceh, dalam menjual atau melelang harga ikannya harus ekstra hati-hati, karena jika harga lelangnya di atas harga di luar daerah, maka nelayan di Aceh akan kesulitan untuk memasarkan ikan hasil tangkapannya ke luar daerah.
Baca juga: Dinkes Beri Sanksi untuk Kepala Puskesmas Patek yang Parkir Ambulans di Lokasi Wisata
Selain itu, ungkap Nurchalis, di pulau Jawa juga, saat ini sudah mulai masuk ikan impor dari luar negeri, di antaranya dari Cina, yang nilai jual lelang ikannya, hampir sama dengan harga lelang ikan di Aceh.
Ikan jenis layang/dungon, sebut Nurchalis, di sana di lelang dengan harga Rp 15.000/Kg, sedangkan di Aceh masih sedikit lebih tinggi Rp 16.000/Kg, ikan tongkol bodrex halus Rp 11.000 – Rp 12.000/Kg, cakalang Rp 16.000/Kg, beby tuna Rp 20.000/Kg dan bletong Rp 15.000/Kg.
Sejauh pasar lokal masih mampu menyerap dengan harga yang lebih baik, kata Nurchalis, silahkan saja, tapi sisa produksi ikan yang sudah berlebih tadi, harus di pasarkan ke luar daerah dan bila nelayan memasang tarif lelang yang tinggi, maka pabrik pembekuan ikan yang ada di Aceh maupun pedagang luar daerah, tidak akan datang membeli ikan hasil tangkapan nelayan di Aceh.