Berita Banda Aceh
Ini Daerah Target Tanam Jagung Distanbun Aceh Tahun Ini, Capai 27.955 Ha, Besok, Panen di Aceh Timur
Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, didampingi Kabid Tanaman Pangan Distanbun Aceh, Safrizal SP, MPA, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Safrizal mengatakan minat petani di Aceh menanam jagung sangat tinggi.
Hal ini disebabkan sekarang sudah ada bibit jagung unggul dan premium yang bisa menghasilkan sekitar 10 - 12 ton/hektar.
Selain itu, harga jagung pipilan di Aceh relatif bagus. Untuk jagung pipilan kadar air sebesar 23 persen, dibeli pedagang pengumpul dari petani jagung di sini Rp 4.600 – Rp 4.700/Kg.
Sedangkan jagung pipilan yang kadar airnya sudah lebih rendah sekitar 15 – 17 persen dijual dengan harga Rp 7.000 – Rp 8.000/Kg.
Tingginya harga jagung lokal tersebut, menurut Safrizal, karena Indonesia belum swasembada jagung dan sebagian kebutuhan jagung untuk pakan ternak harus diimpor dari luar negeri, terutama dari Amerika dan Thailand.
Produksi jagung petani di Aceh, kata Safrizal, sudah ada yang menampung, yaitu pabrik pakan ternak di Medan, di antaranya Pokphan dan lainnya.
Korea, juga membutuhkan produksi jagung dari Aceh bahkan di Blang Bintang, Aceh Besar, sudah ada pabrik pengolah jagung untuk bahan baku pakan ternak.
"Jagung yang diproduksi petani kita secara nasional sampai kini masih kurang, sehingga kita terus mendorong petani untuk menanam jagung secara swadaya.
Soalnya pangsa pasarnya sangat besar dan harganya juga selalu ekonomis.
Pada pada saat musim kurang jagung, harga beli jagung ditingkat petani bisa mencapai Rp 5.200/Kg, dari harga standarnya Rp 4.600 – Rp 4.700/Kg,” ujar Safrizal.
Menurut Safrizal, harga jagung di Aceh masih lebih tinggi, ketimbang di Pulau Jawa yang hanya berkisar Rp 3.500 – Rp 4.000/Kg.
"Makanya kita setiap tahun, terus memprogramkan tanaman jagung, dengan berbagai jenis program dan kegiatan, melalui sumber APBA maupun APBN," demikian Safrizal. (*)