Breaking News

Internasional

Kandidat Kanselir Jerman Terancam Ditangkap, Dituduh Terlibat Pencucian Uang

Menteri Keuangan Olaf Scholz, kandidat Kanselir Jerman menggantikan Angela Merkel terancam ditangkap pihak keamanan.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kandidat Kanselir Jerman, Olaf Scholz 

SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Menteri Keuangan Olaf Scholz, kandidat Kanselir Jerman menggantikan Angela Merkel terancam ditangkap pihak keamanan.

Dia dituduh terlibat pencucian uang dan penipuan.

Anggota parlemen Jerman Senin menanyainya mengenai penyelidikan badan anti pencucian uang yang diawasi oleh kementeriannya.

Dilansir AP, Senin (20/9/2021), penampilan Scholz di hadapan komite keuangan parlemen Jerman terjadi kurang dari seminggu.

Saat warga Jerman pergi ke tempat pemungutan suara dalam pemilihan nasional pada 26 September 2020.

Anggota parlemen dari partai oposisi memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada Scholz melalui tautan video.

Baca juga: VIDEO - Kanselir Jerman Angela Merkel Dijadikan Suvenir Manis

Setelah kementerian keuangan dan kehakiman digerebek oleh jaksa pada 9 September 2021.

Hal itu sebagai bagian dari penyelidikan Unit Intelijen Keuangan (FIU) yang berbasis di Cologne.

Badan tersebut, bagian dari otoritas pabean Jerman bertugas menangani pencucian uang, diduga gagal melaporkan potensi pelanggaran kepada otoritas terkait.

Blok konservatif Merkel telah mengalami penurunan yang stabil dalam jajak pendapat di bawah kandidat tidak populer Armin Laschet.

Sehingga, memungkinkan Partai Sosial Demokrat (SPD) kiri-tengah Scholz meraih keunggulan jajak pendapat.

"Ketegangan di SPD tercabik-cabik pada prospek skandal itu dapat berdampak pada peringkat jajak pendapat partai,"menurut mingguan Jerman Der Spiegel.

Tetapi jaksa juga sedang diperiksa terkait waktu penggerebekan mereka.

Kaum konservatif di bawah tekanan telah mengambil kesempatan untuk menyerang Scholz karena keterlibatannya dalam kontroversi.

Baca juga: Jerman Tidak Yakin Dengan Pemerintahan Baru Taliban

Scholz sebelumnya telah dikritik karena kegagalan kementeriannya mengindahkan tanda-tanda peringatan dini dari perusahaan pembayaran Wirecard, yang bangkrut tahun lalu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved