Internasional

Mantan Dubes AS Untuk PBB, Nikki Haley Kecam Pidato Biden di PBB, AS Tampak Lemah dan Menyedihkan

Mantan Duta Besar untuk PBB Nikki Haley mengkritik Presiden AS Joe Biden Haley menyatakan Biden gagal menuntut rekan-rekan internasionalnya tidak

Editor: M Nur Pakar
Study Breaks Magazine
Mantan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Mantan Duta Besar untuk PBB Nikki Haley mengkritik Presiden AS Joe Biden

Haley menyatakan Biden gagal menuntut rekan-rekan internasionalnya tidak mengakui Taliban sebagai pemerintah resmi di Afghanistan.

Dia mengatakan pidaro Joe Biden telah membuat Amerika Serikat terlihat lemah dan menyedihkan di mata masyarakat internasional.

Haley, yang menjabat selama pemerintahan Donald Trump mengecam pidato Biden yang disampaikan pada pada Selasa (21/9/2021) pagi.

Disebutkan Biden tidak menyebutkan Taliban karena tidak memiliki keberanian.

"Pekan ini, Joe Biden cukup berani pergi ke PBB untuk memberi kuliah tentang hak asasi manusia kepada dunia," kata Haley kepada Fox News, Rabu (22/9/2021).

Presiden AS Joe Biden di Majelis Umum PBB
Presiden AS Joe Biden di Majelis Umum PBB (AP)

Baca juga: Presiden Joe Biden Siap Bagikan 1 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 ke Seluruh Dunia

"Namun, dia tidak dapat menemukan keberanian untuk meminta anggotanya tidak mengakui Taliban," ujarnya.

"Teroris ini memburu sekutu, menempatkan gadis-gadis muda dalam pernikahan paksa, dan membunuh warga Afghanistan yang tidak bersalah di jalanan," kata Haley.

"Amerika sudah terlihat lemah dan menyedihkan," tambahnya.

Haley mengatakan Taliban merupakan kelompok teroris yang menyandera sebuah negara, bukan pemerintah Afghanistan yang sah.

Haley dan kelompok advokasi Stand for America-nya membuat petisi yang mendesak pemerintahan Biden untuk tidak mengakui Taliban.

Petisi tersebut, menurut seorang ajudan Haley sudah memiliki 65.000 tanda tangan.

Namun pemerintahan Biden mengatakan tidak terburu-buru untuk mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan yang sah, seperti dilansir AP.

"Tidak perlu terburu-buru untuk pengakuan, dan direncanakan tergantung pada langkah yang diambil Taliban," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki awal bulan ini.

"Dunia akan mengawasi apakah mereka mengizinkan warga negara Amerika, apakah mereka mengizinkan individu untuk pergi," jelas Psaki.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved