Vaksinasi
Pemerintah Aceh Gencarkan Sosialisasi Vaksinasi ke Sekolah untuk Percepatan Belajar Tatap Muka
Taqwallah menjelaskan, kenapa siswa sekolah perlu diberikan vaksin di masa pandemi covid 19 ini, hal itu disebabkan, dengan pelaksanaan vaksinasi itu,
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sekda Aceh dr Taqwallah M Kes bersama Kadisdik Aceh Drs Al Hudri MM dan Kadinkes Aceh dr Hanif dan dinas teknis lainnya terus melakukan kegiatan sosialisasi vaksinasi ke berbagai sekolah di Aceh.
“Sosialisasi dan vaksinasi covid-19 ini kita lakukan tanpa jeda ke sekolah dan masyarakat umum, supaya di seluruh wilayah di Aceh, murid bisa kembali belajar tatap muka kembali, seperti sebelum ada pandemi covid 19,” tegas Taqwallah, dalam ceramahnya usai pelaksanaan acara zikir dan doa bersama di SMK 1, 2 dan 3 Lhoong Raya, Banda Aceh, Jumat (24/9/2021).
Acara zikir dan doa, bersama tersebut, sudah menjadi kegiatan rutin pemerintah Aceh dan sekolah SMA, SMK dan SLB, sebelum bekerja, melaksanakan zikir dan doa terlebih dahulu sekitar 30 menit.
Acara ini dihadiri anggota Forkopimda Kota Banda Aceh, para kepala sekolah, kepala Puskesmas dan undangan lainnya.
Taqwallah menjelaskan, kenapa siswa sekolah perlu diberikan vaksin di masa pandemi covid 19 ini, hal itu disebabkan, dengan pelaksanaan vaksinasi itu, tubuh bisa tahan terhadap serangan virus corona.
Baca juga: Yosef dari Kubu KLB Cabut Gugatannya terhadap Menkumham, Demokrat Ucapkan Terima Kasih
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, tegas Taqwallah, tubuhnya harus divaksin.
Sama seperti pada zaman dahulu, kenapa bayi setelah beberapa bulan dilahirkan ibunya, perlu divaksin beberapa jenis vaksin, tujuannya agar bayi tersebut dalam perjalan hidupnya, tidak mudah terserang penyakit yang membuat tubuhnya lemah.
Setelah semua siswa sekolah bersama keluarganya sudah divaksin, hal ini dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan keluarga dan lingkungan sekolah.
Kalau kondisinya sudah seperti itu, kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah bisa dilakukan dengan sistem tatap muka kembali, karena imunitas lingkungan ke luarga dan sekolahnya sudah tinggi, karena telah divaksin.
Baca juga: Saking Tak Mampu Beli Makanan, Rakyat Timor Leste Ternyata Sampai Lakukan Ini Untuk Bertahan
Sekarang ini, kenapa sistem belajar tatap muka belum dianjurkan untuk setiap sekolah, hal ini disebabkan, persentase jumlah siswa sekolah yang sudah divaksin bersama keluarganya masih rendah di bawah 50 persen.
Sedangkan standar kesehatan lingkungan, agar terhindar dari serangan virus coronya, persentase siswq sekolah bersama keluarganya yang sudah divaksin harus bisa mencapai angka di atas 90 persen.
Taqwallah mengatakan, dirinya sangat terharu mendengar penjelasan seorang kepala sekolah di Pulo Aceh, Aceh Besar, pada saat ditanya berapa jumlah siswa sekolah di daerahnya yang sudah divaksin, kepala sekolah itu menyatakan sudah semua murid, pelajar dan siswa di Pulo Aceh, divaksin.
"Alasan kami untuk tidak jeda dan berhenti, melakukan sosialisasi dan pelaksanaan vaksin bagi anak sekolah dan orang tua murid karena kami ingin anak sekolah cepat kembali belajar tatap muka di sekolah bersama gurunya, tanpa ada yang terpapar virus corona," ujarnya.
Hasil Analisa Pendidikan, bila anak sudah terlalu lama tidak belajar ke sekolah bersama guru, keinginannya untuk kembali masuk ke sekolah menjadi rendah, dan ini sangat berbahaya bagi gererasi ke depan.