Selebriti

Kenali Penyakit Pendarahan Otak, Seperti Dialami Tukul Arwana, Ini Penyebab dan Ciri-cirinya

Pertama, pendarahan dapat terjadi di dalam tengkorak tetapi di luar jaringan otak. Kedua, pendarahan bisa terjadi di dalam jaringan otak.

Editor: Nur Nihayati
TribunStyle/kolase
Komedian Tukul Arwana dan anaknya 

Pertama, pendarahan dapat terjadi di dalam tengkorak tetapi di luar jaringan otak. Kedua, pendarahan bisa terjadi di dalam jaringan otak.

SERAMBINEWS.COM – Jika Anda ingin tahu penyakit pendarahan otak maka simak informasi ini.

Pendarahan otak bisa terjadi mendadak. Menyerang kepala disertai pusing dan tak sadarkan diri.

Komedian dan presenter Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan otak.

Hingga kini, kondisi Tukul belum stabil dan masih dalam perawatan intensif.

Pendarahan otak bisa dialami oleh siapa saja. 

Secara umum pendarahan otak yang secara medis dikenal dengan istilah pendarahan intrakranial ini dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lokasi terjadinya.

Pertama, pendarahan dapat terjadi di dalam tengkorak tetapi di luar jaringan otak. Kedua, pendarahan bisa terjadi di dalam jaringan otak.

Baca juga: Kronologi Putri Nia Daniaty Diduga Lakukan Penipuan Berkedok CPNS, Beri SK Pengangkatan Palsu

Baca juga: Iptu Lutfi Arinugraha Pratama Jabat Kasatreskrim Polres Aceh Jaya

Baca juga: Jenazah Bharada Muhammad Kurniadi Diterbangkan ke Sumatera, Dimakamkan di Kampung Halamannya di Aceh

Dari sini, pendarahan otak sebenarnya masih bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis merujuk pada lokasi detail terjadinya pendarahan.

Menurut WebMD, pendarahan otak adalah sejenis stroke, yang mana kondisi ini disebabkan oleh arteri di otak pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.

Kondisi pendarahan yang berlokasi di organ tersebut membunuh sel-sel otak. Pendarahan otak juga disebut pendarahan intrakranial, atau pendarahan intraserebral.

Kondisi medis ini menyumbang sekitar 13 persen dari penyebab stroke. Apa yang terjadi saat otak mengalami pendarahan?

Saat darah dari trauma mengiritasi jaringan otak, maka akan menyebabkan pembengkakan. Ini kemudian dikenal sebagai edema serebal.

Darah yang mengumpul kemudian menjadi hematoma, sehingga kondisi ini akan meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya.

Akibatnya, kondisi tersebut dapat mengurangi aliran darah yang vital dan membunuh sel-sel otak.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved