1 Jam Bersama Diaspora
Cerita Fazzil Amri, Warga Aceh di Kanada Pembuat Video Pria Bule Cicipi Pliek dan Asam Sunti
Pria jebolan SD Peunteut, Dayah Jeumala Amal Lueng Putu Pidie, dan SMA Kandang ini, sudah tinggal di Kanada sejak tahun 2003 lalu.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Video yang merekam aksi seorang pria bule yang mencicipi makan tradisional dan ikonik di Aceh, pliek u dan asam sunti, viral di media sosial.
Video berdurasi 2,32 detik ini beredar di banyak grup WA warga Aceh dalam beberapa hari terakhir.
Banyak komentar kocak yang menyertai postingan tersebut.
Namun, nyaris semua orang yang memosting video ini mengaku tidak tahu menahu asal muasal video ini.
Usut punya usut video kocak ini mulanya dibagikan oleh akun TikTok @amrifazzil pada, Sabtu (25/9/2021).
Berdasarkan postingan-postingan maupun bio di akun Instagram Amri, tampaknya dia saat ini menjalani kehidupan di Kanada.
Berawal dari informasi yang sedikit ini, Serambinews.com kemudian mencoba menelusuri dengan cara bertanya kepada beberapa diaspora Aceh di luar negeri.
Hingga kemudian, Ahmad Reduan, pria asal Pidie Jaya yang bermukim di New Zealand mengirimkan sebuah nomor handphone kepada Serambinews.com.
“Namanya (pembuat video itu) Fazzil Amri,” tulis Reduan.
Menurutnya, Fazzil Amri adalah pria asal Punteut Lhokseumawe yang kini tinggal di Voncouver Kanada.
“Sepupunya kawan kuliah saya dulu di Polteknik Negeri Lhokseumawe,” kata Cek Rey, panggilan akrab Ahmad Reduan.
Ia pun kemudian memfasilitasi Serambinews.com untuk mengundang Fazzil Amri hadir pada acara “1 Jam Bersama Diaspora” yang tayang langsung di Facebook Serambinews.com dan Youtube Serambi On TV setiap hari Rabu.
Baca juga: Pria Bule Cicipi Pliek U Hingga Sunti Agar Bisa Bahasa Aceh, Reaksinya tak Terduga Tapi Bikin Ngakak
Baca juga: Kisah Putra Aceh di Amerika Ibrahim Berdan Bertemu Bintang Film Chips Erik Estrada Hingga Joe Biden
Baca juga: Kisah Bang Zack, Eks Kombatan GAM Alumni Libya yang Kini Jadi Peternak Lebah Madu di Riau
Merantau ke Kanada Sejak 2003
Berbekal nomor telepon yang diberikan Cek Rey, Serambinews.com kemudian menghubungi Fazzil Amri, pria asal Peunteut Lhokseumawe yang kini bermukim di Kanada.
Dari pembicaraan via WhatsApp dengan Serambinews.com, Rabu (29/9/2021) malam WIB atau pagi waktu Kanada, Fazzil Amri, adalah pria kelahiran Peunteut Lhokseumawe, 19 Oktober 1976.
Pria jebolan SD Peunteut, Dayah Jeumala Amal Lueng Putu Pidie, dan SMA Kandang ini, sudah tinggal di Kanada sejak tahun 2003 lalu.
Saat ini dia mengemban jabatan sebagai supervisor (pengawas) pada sebuah perusahaan jasa pengecatan (painting industry) di Kota Vancouver, Provinsi British Columbia, Kanada.
Di kota itu pula Fazzil Amri kini menetap bersama istrinya, Erlina, perempuan asal Matanggeulumpang Dua, Bireuen, serta tiga buah hati mereka.
Baca juga: VIDEO - Demo Pro-Palestina di Kanada, Massa Serukan Hentikan Jual Senjata ke Israel
Baca juga: VIDEO Ahmad Reduan, Putra Aceh yang Jadi Kontraktor di New Zealand

Mister Asam Sunti
Amri sangat terbuka berbagi cerita tentang kehidupannya di Kanada dan asal muasal dia membuat video tersebut.
Awal mulanya, kata Amri, si bule dalam video itu yang bernama Rolland tertarik untuk belajar bahasa Aceh.
“Mulanya ketika tiga bulan lalu ada seorang warga Aceh yang saya sponsori datang dan bekerja di tempat saya. Ya seperti biasa, karena ketemu sesama Aceh, akhirnya kami ngobrol Bahasa Aceh. Nah, Rolland yang memang sering datang ke rumah saya merasa tertarik dan ingin belajar bahasa Aceh,” kata dia.
Amri menuturkan, Rolland ini adalah imigran asal Budapest Hungaria.
Ia sudah tujuh tahun tinggal di Kanada dan telah menjadi warga negara yang berada di kawasan Amerika Utara ini.
Saat ini, Rolland merupakan salah satu pekerja yang berada langsung di bawah pengawasan Fazzil Amri.
“Rolland sangat serius belajar bahasa Aceh. Sudah tiga bulan dia belajar hingga kemudian timbul ide untuk memberinya asam sunti, seperti yang ada dalam video itu,” kata Amri.
“Saat ini, orang-orang Aceh di sini memanggil dia Mister Asam Sunti, dan dia merasa senang,” kata Amri sambil tertawa.
Baca juga: Keurupuk Mulieng, Pliek U, Hingga Kemiri Aceh Mulai ‘Berkelana’ ke Eropa
Idenya dari Prof Roger Burn
Amri juga bercerita, idenya untuk memberi asam sunti kepada Rolland timbul dari sebuah kisah ketika Prof Roger Burn, guru besar Universitas British Columbia, datang berkunjung ke rumahnya sekitar tahun 2005 lalu.
“Saat itu Prof Roger Burn datang ke rumah kami bersama Tgk Nurdin Abdurrahman (mantan bupati Bireuen),” kata Amri.
Menurut Amri, Prof Roger Burn ini pernah 14 tahun tinggal di Aceh sebagai staf pengajar pada salah satu universitas di Aceh.
“Tgk Nurdin Abdurrahman adalah salah satu mahasiswa yang pernah belajar pada Prof Roger, juga Prof Ibrahim Hasan (mantan gubernur Aceh), dan Tgk Bukhari Daud (mantan bupati Aceh Besar),” kata Amri.
Saat berkunjung ke rumah Amri yang saat itu telah dua tahun tinggal di Vancouver, Prof Roger Burn langsung merasa rindu dengan Aceh.
“Beliau minta asam sunti juga pliek u kepada istri saya, lalu mencicipinya. Katanya bisa mengobati rasa rindunya terhadap Aceh,” ungkap Fazzil Amri.

“Nah, dari cerita inilah timbul ide untuk memberi pliek dan asam sunti kepada Rolland agar dia segera bisa bahasa Aceh,” lanjut Fazzil Amri sambil tertawa lebar.
Saat menghubungi Serambinews.com, Rabu (29/9/2021) pukul 20.00 WIB, Fazzil Amri mengaku sedang dalam perjalanan dari rumahnya ke tempat kerja.
Saat itu, waktu di Vancouver baru pukul 6 pagi pada hari Rabu (29/9/2021).
Fazzil pun menyatakan kesediaannya untuk berbagi cerita pada program “1 Jam Bersama Diaspora” yang Insya Allah akan disiarkan langsung di Facebook Serambinews.com dan Youtube Serambi On TV, Rabu 6 Oktober 2021.
Fazzil Amri akan berbagi cerita lengkap tentang moment tersebut, termasuk asal muasal pliek dan asam sunti yang diberikannya kepada Rolland, pria bule yang kini mulai dipanggil Mister Asam Sunti.(*)