Internasional

Kim Jong Un Bersedia Pulihkan Komunikasi Dengan Korea Selatan, AS Tetap Bermusuhan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bersedia memulihkan komunikasi antar-Korea yang terputus bulan depan.

Editor: M Nur Pakar
AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un 

Korea Utara memutuskan hotline pada awal Agustus 2021, sebagai protes terhadap latihan militer gabungan Korea Selatan-AS.

Hanya beberapa hari setelah membukanya kembali untuk pertama kalinya dalam setahun.

Keputusan untuk memulihkan hubungan komunikasi untuk membantu mewujudkan harapan dan keinginan seluruh bangsa Korea.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan antar-Korea, menyambut baik tawaran Kim, tetapi tidak mengomentari pernyataannya yang lain.

Kim mengambil sikap yang lebih keras terhadap Amerika Serikat.

Dia menuduh Presiden AS Joe Biden menggunakan cara dan metode yang lebih licik" alam mengejar ancaman militer sambil menawarkan pembicaraan.

"AS menggembar-gemborkan keterlibatan diplomatik dan dialog tanpa prasyarat, tetapi itu tidak lebih dari tipuan kecil untuk menipu masyarakat internasional," ujar Kim.

"AS juga terus menyembunyikan tindakan permusuhannya," kata Kim.

Baca juga: Korea Selatan Rancang Kapal Induk, Mirip Dengan HMS Queen Elizabeth dari Inggris

Pemerintahan Biden mengatakan telah menjangkau Pyongyang untuk memecahkan kebuntuan pembicaraan denuklirisasi.

Sung Kim, utusan khusus AS untuk Korea Utara, mengatakan uji coba rudal Korea Utara menimbulkan ancaman bagi tetangga.

Dia menekankan Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan siap untuk kemajuan nyata di Korea Utara.

"Kami tetap terbuka untuk keterlibatan untuk membahas berbagai masalah bilateral dan regional," kata utusan AS itu.

Dia menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan di Indonesia, di mana ia menjabat sebagai Duta Besar AS.

Dewan Keamanan PBB bertemu pada Kamis (30/9/2021) mengenai uji coba terbaru Korea Utara menyusul permintaan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.

Namun, Korea Utara mengambil keuntungan dari keinginan Presiden Moon Jae-in untuk warisan diplomatik sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2022.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved