Sedang Disorot Sering Marah-marah, Menteri Risma Asyik Menyapu Halaman Makam Ulama dan Berdoa

"Tokoh yang dimakamkan di sana dihormati oleh seluruhnya, ya, kita jaga kebersihan makamnya," kata Tri Rismaharini di Ulakan Tapakis, Sabtu, seperti d

Editor: Faisal Zamzami
Sumber: ANTARA/AAdiaat MS
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini menyapu halaman Makam Syekh Burhanuddin di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu (2/10/2021) 

SERAMBINEWS.COM, PADANG PARIAMAN - Meski sedang mendapat banyak sorotan karena dianggap gemar marah-marah, Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini tampaknya tidak terlalu memedulikan.

Bahkan, pada Sabtu (2/10/2021) kemarin, ia kedapatan sedang asyik menyapu halaman kawasan makam seorang Ulama di sela-sela kunjungannya di Padang Pariaman.

Halaman makam yang disapu oleh Menteri Risma itu adalah Kawasan makam Syekh Burhanudin Ulakan, seorang ulama legendaris dari Padang Pariaman dan dikenal sebagai tokoh berpengaruh dan mursyid Tarekat Shatariyah di daerah Minangkabau.

Makam itu berada di daerah Ulakan, Tapakis, Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat.  

"Tokoh yang dimakamkan di sana dihormati oleh seluruhnya, ya, kita jaga kebersihan makamnya," kata Tri Rismaharini di Ulakan Tapakis, Sabtu, seperti dikutip Antara.

Risma mengatakan, makam ulama harus dihormati, ditata dan dikelola dengan baik agar masyarakat nyaman berziarah, namun juga kelak mendapatkan keberkahan dari ulama itu.

Sebelum menyapu halaman Ulama yang juga pahlawan pergerakan karena melawan penjajahan VOC itu, Risma juga berdoa dan mendoakan para ulama dan penyebar Islam setempat di tempat itu.

Namun, menurut Risma, ada yang salah dengan pengelolaan di kawasan itu sehingga ketika terjadi bencana pohon tumbang sempat menimpa empat orang peziarah, salah satunya meninggal dunia.

Untuk itulah, menurut Risma, memang harus ditata ulang agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Apalagi di tempat ulama yang begitu dihormati ini.

“Seharusnya tidak terjadi (peristiwa itu-red),” dia menandaskan.

Risma tidak sendirian, bersamanya juga ada anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis yang ikut dalam rombongan.

Bahkan, ia menegaskan aksi itu murni ingin berbakti saja di makam Syekh Burhanudin.

“Menteri berbisik ke saya, dia ingin menyapu di halaman makam," katanya.

Belakangan Menteri Risma lagi disorot karena dianggap gemar marah-marah di publik.

Beberapa bahkan tidak terima, salah satunya Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang tidak terima atas aksi Risma tersebut. 

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku tersinggung dengan perlakuan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memarahi pegawai Dinas Sosial Gorontalo soal data penerima bansos program Keluarga Harapan Gorontalo.

Rusli menilai sikap Mensos Risma tidak patut dilakukan oleh seorang pejabat negara, karena memberi contoh buruk.

Rusli pun meminta agar Presiden Jokowi mengevaluasi sikap Risma yang dalam banyak kesempatan selalu emosional.

Sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini yang kerap marah-marah di setiap kunjungannya ke daerah tak menyelesiakan masalah apa-apa.

Malah, kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, itu adalah contoh yang buruh sebagai pejabat publik.

Hal tersebut diungkapkan Rusli setelah pejabatnya kena marah-marah Risma saat rapat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota Gorontalo terkait pemadanan data mengenai penerima bansos.

Ketika itu, Risma marah-marah sambil menunjuk-nunjuk kepada seorang pendamping Program Keluarga Harapan atau PKH dengan sangat emosional.

Tak hanya itu, bahkan sempat terlontar kata 'tembak' dari mulut Risma yang ditujukan kepada petugas pendamping PKH tersebut.

Menurut Rusli sikap Risma yang kerap marah-marah telah memberikan contoh buruk, bagaimana seorang pejabat negara bersikap.

Terlebih karena dia seorang ibu dan mengemban amanah sebagai Menteri Sosial.

“Saya saat melihat video (marah-msrsh Risma - red) itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” ucap Rusli usai menghadiri acara Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah bertempat di Hotel Maqna, Jumat (1/10/2021) seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Gorontalo.

Rusli kemudian mengingatkan Risma untuk menjaga sikap di depan rakyat.

Terlebih, ketika berkunjung ke kampung orang.

“Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalau pun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi,” ujarnya.

"Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Nani Soedarsono, para Dirjen, tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima." kata Rusli.

Adapun kemarahan Risma dipicu ketika salah satu pendamping PKH menjelaskan ada warganya yang terdata, tapi saldonya kini tidak pernah lagi terisi.

“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada ibu menteri ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” ujar Rusli.

Menurut Rusli, seseorang emosi merupakan hal yang wajar, namun dia tak menolerir kemarahan Risma di depan masyarakat sembari membentak-bentak.

“Boleh lah emosi tapi jangan kelakuan seperti itu dong. Itu pegawai saya meskipun dia pegawai rendahan, tapi manusia juga," ucap Rusli.

Rusli baru mengetahui warganya kena marah-marah Risma itu baru belakangan.

Sebab, ketika Risma berkunjung ke Gorontalo Rusli tak ikut mendampinginya karena sedang mendampingi Menteri Koordinatir Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Kabupaten Boalemo.

Tersinggung pegawainya dibentak-bentak Risma, Rusli Habibie meminta secara khusus kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengevaluasi Menteri Sosial itu.

“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di YouTube, di mana-mana karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu,” kata Rusli meminta.

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma terekam dalam video sedang marah-marah saat rapat membahas distribusi bantuan sosial atau bansos bersama sejumlah pejabat di Gorontalo.

Rekaman video Risma sedang marah-marah tersebut kemudian viral setelah diunggah ke media sosial. Adapun rapat itu diketahui berlangsung pada Kamis (30/9/2021).

Berdasarkan informasi, kemarahan Risma dipicu karena perbedaan laporan mengenai data Program Keluarga Harapan (PKH) Gorontalo dengan yang disampaikan pejabat Kemensos.

Kemarahan Risma semakin memuncak karena ada data penerima PKH yang dicoret sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya 0 rupiah.

Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat itu mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mencoret data KPM PKH.

Risma yang berada di ruangan sama, sontak langsung memarahi petugas PKH Gorontalo yang juga ikut dalam rapat tersebut.

"Jadi bukan kita coret, ya. Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu," kata Risma dalam video tersebut yang dikutip dari akun Twitter @numadayana pada Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Fairushi Siap Perkuat Tim Sepakbola PON Aceh Dalam Laga Terakhir Lawan Kaltim

Baca juga: Razia Kendaraan di Pidie Jaya, Polantas Tangkap 4 Pencuri Kambing Saat Bawa Dua Hewan Ternak

Baca juga: Sebelum Akhiri Hidup, Nelayan Pidie Tulis Surat Berisi Rentenir dan Mohon Ampun

KOMPASTV:  Sedang Disorot karena Sering Marah, Menteri Risma Lagi Asyik Menyapu Halaman Makam Ulama di Padang

BACA BERITA TRI RISMAHARINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved