Berita Aceh Timur

Seorang Bayi di Aceh Timur Kelainan Jantung, Orangtua Terkendala Biaya ke RSUZA Hingga Butuh Bantuan

Nurmi ibu Amatur Rahmani, mengaku sangat ingin membawa bayinya ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin atau RSUZA Banda Aceh untuk diperiksa apa sebenarnya

Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Amatur Rahmani, bayi kelainan jantung yang butuh perhatian di Desa Titi Baro, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur. Foto direkam, Senin (4/10/2021) 

Nurmi ibu Amatur Rahmani, mengaku sangat ingin membawa bayinya ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin atau RSUZA Banda Aceh untuk diperiksa apa sebenarnya sakit dialami bayinya. 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Seorang bayi usia tujuh bulan di Dusun Blang Rayeuk, Desa Titi Baro, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, menderita kelainan jantung.

Oleh karena itu, bayi bernama Amatur Rahmani anak dari pasangan keluarga kurang mampu, yakni Nurmi (35) dan Hanafiah (35) membutuhkan bantuan.

Nurmi ibu Amatur Rahmani, mengaku sangat ingin membawa bayinya ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin atau RSUZA Banda Aceh untuk diperiksa apa sebenarnya sakit dialami bayinya. 

Pasalnya, sudah berusia tujuh bulan, tapi pertumbuhannnya tak normal.

Hal ini juga sesuai arahan dokter spesialis anak di RSUD dr Zubir Mahmud yang menyatakan anaknya harus dibawa ke RSUZA karena fasilitas di rumah sakit milik pemerintah Aceh ini lebih lengkap. 

Baca juga: Beratnya Kehidupan Alrabiah, Bocah Penderita Kelainan Jantung, Radang Paru-paru, Katarak, Tunarungu

"Menurut dokter spesialis anak di Aceh Timur, anak saya ada kelainan pada jantung sehingga pertumbuhannnya tidak normal," ungkap Nurmi.

Hingga kini, kata Nurmi, keinginannya itu untuk membawa bayinya ke RSUZA Banda Aceh belum tercapai karena terkendala biaya.

Sehari-hari, Nurmi, mengaku hanya bekerja mencari upahan di tempat tetangga. Begitu juga suaminya, kerja serabutan, sehingga niat untuk membawa anaknya periksa ke Banda Aceh belum kunjung berhasil.

"Tapi saya pingin sekali bawa anak saya ke RSUZA untuk diperiksa apa sebenarnya sakit yang dialami anak saya. Saya juga ingin anak saya tumbuh sehat dan normal seperti anak sehat umumnya. 

Tapi bagaimana saya mau membawanya ke Banda Aceh untuk diperiksa, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kami kesulitan," ungkap Nurmi.

Baca juga: Talita Zahra, Balita Penderita Kelainan Jantung Belum Bisa Dioperasi

Baca juga: Rafasya, Balita Derita Kelainan Jantung dari Lhokseumawe, Ortunya Pun Makin Terjepit karena Corona 

Baca juga: Dinsos Bantu Dua Anak, Penderita Hidrosefalus dan Kelainan Jantung

Baca juga: Miris, Dua Anak di Aceh Timur, Miftahul Jannah Menderita Hidrosefalus, M Gabril Kelainan Jantung

Nurmi, mengaku jangankan untuk biaya membawa anaknya berobat ke Banda Aceh, untuk membeli susu bayinya saja kesulitan.

Apalagi susu formula yang cocok untuk bayinya bukan susu formula biasa tapi susu jenis BMT yang harganya lebih mahal dibandingkan susu formula biasa.

"Jika minum susu formula biasa anaknya mencret, sehingga terkadang-kadang saya berikan air putih manis, dan kadang-kadang air Asi.

Sawiyah nenek si bayi mengatakan, akibat perkembangan bayinya tak normal hingga saat ini, bayinya belum bisa berdiri tegak, bagian perut membesar, dan sulit bernapas.

"Posisi tidurnya harus ditelentangkan, jika dipegang dengan posisi berdiri dia nangis, kalau sudah nangis semua tubuhnya membiru," ungkap Sawiyah, yang berharap uluran tangan para dermawan. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved