Berita Aceh Utara
Mangkal di SPBU Lhoksukon, Anak Punk Ditertibkan Polisi dan Diantar ke Perbatasan Aceh Timur
Operasi penertiban terhadap beberapa anak punk tersebut dipimpin Kasat Sabhara Polres Lhokseumawe, Iptu Sudirman.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Personel Satuan Sabhara Polres Aceh Utara mengantarkan anak punk ke perbatasan Aceh Utara dengan Aceh Timur setelah menasehati mereka terlebih dahulu pada Jumat (8/10/2021) sore.
Anak punk tersebut ditertibkan petugas karena adanya laporan masyarakat tentang kehadiran mereka yang mangkal di Stasiuan Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Meunasah Ranto, Kecamatan Lhoksukon.
Operasi penertiban terhadap beberapa anak punk tersebut dipimpin Kasat Sabhara Polres Lhokseumawe, Iptu Sudirman.
“Penertiban ini dilakukan untuk menjaga gangguan ketertiban masyarakat (guantibmas) terhadap masyarakat Aceh Utara, khususnya Kota Lhoksukon,” ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Riza Faisal, MM melalui Kasat Sabhara, Iptu Sudirman kepada Serambinews.com, Sabtu (9/10/2021).
Sehingga, lanjut Kasat Sabhara, suasana di kawasan Lhoksukon tetap kondusif dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
Disebutkan dia, pada Jumat(8/10/2021) sekira pukul 17.30 WIB, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang keberadaan anak punk di kawasan SPBU Meunasah Ranto, Lhoksukon.
Baca juga: Kisah Gadis Menikah dengan Anak Punk, Dulu Iseng Foto Bareng, Kaget Kini Jadi Suaminya
Baca juga: Anak Punk Tewas Dikeroyok 4 Temannya, Korban Ditemukan Tergeletak di Warung, Dipicu Persoalan Utang
Baca juga: Sepuluh Gelandangan dan Anak Punk Diamankan dari Sejumlah Lokasi di Banda Aceh
Menurut Kasat Sabhara, sungguh sangat disayangkan, para anak-anak punk ini kebanyakan masih sangat muda.
Namun mereka membuat kehidupannya menjadi keras dengan cara memisahkan diri dari keluarga.
“Bahkan ada yang berusia anak-anak yang semestinya memerlukan kasih sayang dan perlindungan dari orang tua. Ini menjadi perhatian kita selaku orang tua,” ungkap Iptu Sudirman.
Setelah menasehati, kemudian beberapa anak punk tersebut diantar petugas hingga ke perbatasan Aceh Utara dengan Aceh Timur untuk melanjutkan perjalanan mereka kembali ke daerah asal masing-masing.(*)