Berita Pidie
Pidie dan Pidie Jaya akan Dijadikan Kawasan Berikat Agro Industri Bawang Merah, Kadin Aceh Mendukung
Kunjungan ini untuk melihat lokasi kawasan pengembangan tanaman bawang merah yang akan dijadikan Kawasan Berikat Agro Industri Bawang Merah.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Karena panennya dua minggu sekali, kata Safuadi, pola tanam bawang merah di Pidie dan Pijay, telah diatur dengan baik.
Kondisi seperti ini, sangat menguntungkan anggota kelompok tani, karena tidak terjadi ledakan panen bawang merah secara serentak, yang bisa membuat harga bawang merah petani jadi anjlok.
"Petani bawang merah di Pidie dan Pijay sudah bisa mengatur tanam bawang merahnya secara terjadwal, sehingga produksi bawang merahnya bisa berjalan sepanjang bulan untuk luas areal tertentu.
Maka kawasan areal tanam bawang di Pidie dan Pijay, bisa kita jadikan sebagai Kawasan Berikat Agro Industri Bawang Merah," kata Safuadi.
Kawasan Berikat Agro Industri Bawabng Merah itu, menurut Safuadi, banyak memberikan keuntungan bagi anggota kelompok tani.
Antara lain, dikawasan itu bisa dibangun industri pengolahan bawang merah dengan berbagai produk turunannya, yang bisa diekspor ke luar negeri.
Kantor Bea Cukai Aceh, akan membantu kelompok tani bawang merah untuk mencarikan pasar ekspor produk bawang merahnya, bila pasar lokal sudah jenuh, sehingga harga tidak jatuh dan petani tetap diuntungkan.
Misalnya di ekspor ke Arab Saudi, Dubai, Eropa, dan lainnya.
Komoditi bawang merah yang diekspor mulai dari produk bawang merah segar yang baru di panen, sampai turunan produk lainnya, seperti bawang goreng, bawang acar dan lainnya dalam satu kemasan berstandar Internasional.
Untuk pembuatan model kemasan komoditi agro industri produk bawang merah asal Pidie dan Pijay yang mau diekspor, akan dibantu petugas Bea Cukai Aceh, bentuk kemasannya.
Produk hasil agro industry kita di Aceh cukup banyak, tapi kenapa banyak yang belum bisa menembus pasara Eropa, Amerika, Arab Saudi dan Dubai, hal ini disebabkan pada kemesan komoditas agro industri yang mau diekspor, tidak dibuatkan atau ditulis komposisi unsur yang terkandung dalam komoditas tersebut.
Mulai tahun 2021 ini, lanjut Safuadi, pihaknya sudah membuat pogram jemput komoditas pertanian yang bisa diekspor, yang programnya diberi nama “ Semua Bisa Ekspor.
Kadin Aceh mendukung
Menyahuti program Kantor Bea Cukai Aceh itu, Wakil Ketua Kadin Aceh, Zakarya mengatakan, pihaknya siap mendukung program Kantor Bea Cukai Aceh, terkait Semua Bisa Ekspor.
Zakarya menjelaskan, pengembangan tanaman bawang merah yang dilakukannya di beberapa lokasi di Pidie dan Pijay, bermitra dengan kelompok tani setempat, baru tahap pembelajaran dan transfer pengetahuan tanam bawang yang produktif dan menguntungkan kepada petani padi dan petani bawang yang ada di Pidie dan Pijay.