Luar Negeri
China Bikin Satu Dunia Jantungan, Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir Bisa Serang Negara Mana Saja
Diduga pengembangan teknologi rudal hipersonik itu akan mengatasi sistem rudal anti-balistik Amerika Serikat (AS).
Rudal balistik terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam dengan kecepatan lebih tinggi.
Senjata hipersonik sulit untuk dihadapi karena mereka terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah tetapi dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara - atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph).
Pentagon tidak mengomentari pengujian rudal hipersonik China, tetapi mengakui China sebagai 'tantangan kecepatan nomor satu' mereka.
"Kami telah memperjelas kekhawatiran kami tentang kemampuan militer yang terus dikejar China, kemampuan yang hanya meningkatkan ketegangan di kawasan dan sekitarnya," John Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan kepada Fox News.
Baca Juga: Padahal Bisa Jadi Kesempatan Terakhir untuk Bongkar Rahasia Besar Asal Usul Virus Corona, Pemerintah China Malah Langsung Tolak Tim Khusus Buatan WHO, 'Kami Menolak!'
"Itulah salah satu alasan mengapa kami menganggap China sebagai tantangan langkah nomor satu kami."
Sikap China yang memanas terjadi ketika militer China mengutuk AS dan Kanada karena masing-masing mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan pekan lalu.
Militer China mengatakan mereka mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Apalagi China dan Taiwan kini terlibat ketegangan tingkat tinggi gara-gara China mengirim sekitar 150 pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
"Amerika Serikat dan Kanada berkolusi untuk memprovokasi dan menimbulkan masalah yang sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan," kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China.
"Sebab Taiwan adalah bagian dari wilayah China."
Apalagi kapal-kapal Angkatan Laut AS telah transit di selat itu kira-kira setiap bulan.
Hal itulah yang memicu kemarahan Beijing, yang menuduh Washington memicu ketegangan regional.
Bahkan sekutu AS kadang-kadang juga mengirim kapal melalui selat itu, termasuk Inggris bulan lalu.
Rudal Hipersonik Baru China Mengejutkan Badan Intelijen AS