Logistik Umroh

Aceh Berpeluang Isi Kebutuhan Logistik Pangan Jamaah Umrah untuk Arab Saudi

Info peluang pasaran makanan setengah jadi dan siap saji Aceh untuk jamaah umroh di Arab Saudi, kata Kakanwil Bea dan Cukai Aceh itu, sudah disampaika

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Serambi Indonesia
Jamaah Calon Haji akan Disajikan Gulai Khas Aceh. Abon Keumamah, Ayam dan Daging Masak Aceh Hingga Ayam Tangkap 

Aceh harus bisa mengisi logistik konsumsi untuk pangan jamaah Umroh di Mekkah dan Madinah tersebut.

Potensi itu, kata Safuadi, harus bisa diisi dari awal, sebelum orang dari daerah lain dan negara lain mengisinya.

Pedagang bawang merah di Arab Saudi dan Dubai, membuka pasar impor bawang merah dari Aceh.

Untuk bisa memenuhi permintaan bawang merah dari Arab Saudi dan Dubai itu, di Pidie dan Pijay, serta daerah lain, kita perlu membuka kawasan berikat pengembangan tanaman bawang merah.

Pasca berakhirnya pandemi covid 19 nanti, orang tidak lagi banyak duduk di kedai kopi, tapi sudah mengurus tanaman bawang merah Pidie.

Informasi dari Wakil Ketua Kadin Aceh, Zakarya, tanam bawang merah cukup menguntungan.

Dalam satu hektare areal tanam bawang, bisa menghasilkan produksi bawang merah 6 ton. Harga beli bawang merah petani di Pidie saat ini berkisar Rp 20.000-Rp 22.000/Kg.

Kalau satu hektare menghasilkan 6 ton, dikali Rp 20.000/Kg, omset penjulannya menjadi Rp 120 juta. Sementara modal tanam bawang satu hektar, sekitar Rp 35 – Rp 50 juta.

Ini artinya, jika tanaman bawang merahnya tidak mengalami gagal panen, petaninya akan mendapatkan keuntungan Rp 70 juta, dalam waktu 65 hari kerja.

Kepada Pengurus Kadin Aceh, Safuadi menyarakan, dalam pengembangan tanaman bawang merah di Pidie dan Pijay, harus melalui pengelompokan dan koperasi.

Sehingga jadwal tanamnya diatur dengan luas areal tertentu. Kalau selama ini, setiap dua minggu sekali ada panen bawang 2 hektar di Pidie atau Pijay.

Untuk bisa memenuhi pasar ekspor ke Arab Saudi dan Dubai, tanamnya jangan lagi 2-4 hektar, tapi 6-10 hektar/bulan.

“Sisa pemenuhan kebutuhan lokal, bisa diekspor ke Arab Saudi dan Dubai,”ujar Safuadi.

Untuk persyaratan mendapatkan kawasan berikat pengembangan bawang merah, kata Safuadi, kelompok tani yang mengembangkan tanaman bawang, harus punya gudang dan rumah pengering bawang merah, dan areal inti tanam bawang merahnya yang mamapu memenuhi permintaan pasara luar negeri.

Fungsi Gudang itu, untuk penempatan konteiner sebagai tempat pemuatan bawang merah Pidie yang mau diekspor ke Arab Saudi dan Dubai.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved