Logistik Umroh
Aceh Berpeluang Isi Kebutuhan Logistik Pangan Jamaah Umrah untuk Arab Saudi
Info peluang pasaran makanan setengah jadi dan siap saji Aceh untuk jamaah umroh di Arab Saudi, kata Kakanwil Bea dan Cukai Aceh itu, sudah disampaika
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kakanwil Bea dan Cukai Aceh Dr Safuadi menyatakan, peluang pasar produsen pangan kemasan di Aceh untuk mengekspor dan mengisi logistik pangan setengah jadi dan siap saji bagi para jamaah Umroh di Arab Saudi, sangat besar.
“Misalnya ikan kemamah kaleng, emping melinjo, berbagai jenis kopi saset, sireboh, dendeng dan makanan jenis lainnya, yang sangat disukai jamaah umroh asal Indonesia dan luar negeri,” kata Safuadi kepada Serambinews.com, Selasa (19/10/2021) di Banda Aceh.
Info peluang pasaran makanan setengah jadi dan siap saji Aceh untuk jamaah umroh di Arab Saudi, kata Kakanwil Bea dan Cukai Aceh itu, sudah disampaikan kepada Wakil Ketua Kadin Aceh Bidang Industri Pengolahan, Zakarya, pada pertemuan Senin (19/10/2021) di Kantor Kanwil Bea dan Cukai Aceh.
Safuadi mengatakan, dirinya mengundang Wakil Ketua Kadin Bidang Industri pengolahan, Zakarya ke kantornya, untuk menindaklanjuti rencana wakil Ketua Kadin Aceh tersebut, mengembangan tanaman bawang merah dalam kawasan berikat di Pidie dan Pidie Jaya.
Baca juga: Hasil Denmark Open 2021 - Tommy Sugiarto Menang, Berpeluang Jumpa Anthony Ginting di Babak 16 Besar
Rencana pengembangan bawang merah Pidie dalam satu kawasan berikat, terus ditindaklanjuti, tapi peluang pasar produksi makanan setengah jadi dan siap saji yang terbuka lebar pasarnya di Arab Saudi, untuk makanan jamaah umroh Indonesia dan negara lain, perlu menjadi pemikiran bagi anggota Kadin Aceh dan produsen makanan kemasan UMKM yang ada di Aceh, untuk mengekspornya ke Mekkah dan Madinah.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, mulai bulan depan sudah membuka pintu bagi ummat muslim dunia untuk berkunjung ke Mekkah dan Madinah guna pelaksanaan ibadah umroh dan lainnya.
Jumlah jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh, puluhan ribu setiap bulannya, termasuk dari Aceh dan Indonesia.
Antrean jamaah umrohnya juga sudah puluhan ribu orang, karena sudah dua tahun, pemerintah Kerajaan Arab Saudi, menutup kegiatan haji dan umroh di negaranya, akibat pandemi covid 19 yang melanda dunia sejak tahun 2019 sampai tahun 2021 ini.
Baca juga: Dua Gampong di Aceh Selatan Raih Penghargaan Proklim Utama Tingkat Nasional
Pemerintah Aceh melalui dinas tehnisnya, perlu menyikapi peluang ekspor makanan setangah jadi dan siap saji ke Arab Saudi. Kakanwil BeaCukai Aceh, kata Safuadi, siap membantu dalam hal pengurusan bea cukainya, tapi untuk pengumpulan berbagai jenis makanan siap saji yang mau diekspor, ini menjadi tugas utama anggota Kadin Aceh bersama UMKM produsen makanan siap saji yang ada di Aceh, serta dinas tehnisnya.
Bila satu kali bisa mengekspor dengan volume yang cukup dan kualitas yang bagus, kata Safuadi, untuk ekspor yang kedua kali dan seterusnya, akan berjalan mulus.
Semua pekerjaan memang berat untuk memulai yang pertama kali, tapi jika dilakukan serentak dan bersama-sama, beban berat itu menjadi ringan.
Untuk ekspor bawang merah Pidie, kata Kakanwil Bea dan Cukai Aceh, Dr Safuadi, Kadin Aceh perlu melakukan gerakan menanam bawang merah di Pidie dan Pijay, yang masyarakatnya mulai menyukai tanaman bawang merah.
Hasil pemantauan kami di lapangan saat ini, ungkap Safuadi, sejak pandemi covid 19 tahun 2021 ini, dari Januari-Oktober, produksi bawang merah dari Pidie dan Pijay, sudah mampu memenuhi kebutuhan permintaan bawang merah lokal, sehingga bawang merah dari Brebes dan Cina, sudah jarang terlihat di Pasar Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pijay, Lhokseumawe, Aceh Utara dan Bireuen, Aceh Timur dan pantai Barat - Selatan Aceh.
Baca juga: Viral Aksi Aipda Ambarita Geledah Paksa Ponsel Warga, Kini Berujung Dimutasi
Pertemuan hari ini dengan Pengurus Kadin, kata Safuadi, adalah untuk memberikan informasi baru kepada Kadin Aceh, bahwa setelah Arab Saudi membuka kembali pelaksanaan umrah untuk masyarakat muslim dunia ke tanah Suci Mekkah dan Madinah, permintaan berbagai kebutuhan pokok di sana, termasuk bawang merah, bahan bumbu lain, ikan, kerupuk muling, akan meningkat tajam.