Berita Bener Meriah

Dailami: Kegiatan Reriah – Reriö  Diagendakan Setiap Tahun di Samarkilang

Plt Bupati menyebutkan, kegiatan Reriah – reriö dapat diagendakan setiap tahun di Samarkilang untuk meningkatkan pariwisata karena daerah ini ...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Para juara "Reriah -rerio" Bener Meriah. 

" Tapi akibat re-focusing anggaran Sanggar Gayo Symphony hanya dapat melaksanakan Olahraga Tradisional dalam bentuk mungaro (berburu) dan begule (mencari ikan)," kata Edy Ranggayoni.

Sanggar Gayo Symphony salah satu dari 144 komunitas yang memperoleh pembiayaan Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, dari total pengusul pembiayaan  seluruh Indonesia 6667 proposal.

Selanjutnya, diumumkan juara satu mungaro diraih oleh SMA 1 Mesidah dengan hadiah sebesar Rp 4,5 juta, juara dua memperoleh Rp 3 juta diraih oleh SMA 2 Pintu Rime Gayo, sedangkan juara ke-tiga diraih oleh SMA Bustanul ulum dengan hadiah Rp 2,5 juta.

Untuk kategori begule juara satu SMA 1 Timang Gajah (Rp 4,5 jt), juara dua SMA 1 Permata (Rp 3 jt) dan juara ke-tiga SMK Negeri 2 Bener Meriah (Rp 2,5 jt).

Disamping hadiah uang, para pemenang dari masing-masing kategori memperoleh piala.

Seluruh peserta memperoleh piagam dan plakat.

Baca juga: Berpotensi Jadi Sumber Ekonomi Baru, Camat Imbau Warga Samarkilang Budidayakan Ikan Gegaring

Edy menjelaskan, lomba mungaro dan begule tidak beroreintasi hasil, melainkan ditekankan pada kepemimpinan, kreativitas, inovasi dan solidaritas.

Peserta hanya diizinkan membawa tiga buah parang, dangan alat ini peserta diminta membuat alat tangkap mungaro dan begule.

Dengan harapan, dapat membangkitkan kreativitas remaja. 

Penilaian selanjutnya ditujukan pada pengetahuan remaja tentang kekayaan hutan Gayo seperti tanaman obat, bahan pangan dan berbagai hasil hutan bukan kayu yang bernilai ekonomis.

Karenanya, para peserta didampingi oleh masyarakat lokal dan para pawang untuk mentrasfer pengetahuan tradisional. 

"Jadi meskipun lomba berburu dan mencari ikan, penilaian utama adalah pada proses pembelajaran budaya dan kearifan lokal. Itu sebabnya tidak diperoleh satu ekorpun hasil buruan, namun tetap ada yang juara," demikian Edy Ranggayoni.

Baca juga: Ikan Gegaring, Prospek Ekonomi Masyarakat Samarkilang

Reriah – reriö secara resmi ditutup oleh PLT Bupati Bener Meriah.

Ia menyampaikan kegiatan mungaro dan begule mengandung filosofi sara peden, sara tamun dan sara loloten yang bermakna kekompakan, kebersamaan,  persatuan. 

"Sehingga kegiatan Reriah – reriö bila diimplementasikan dalam pembangunan Bener Meriah dapat lebih meningkatkan hasil-hasil pembangunan," kata Dailami.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved