Berita Bener Meriah
Dailami: Kegiatan Reriah – Reriö Diagendakan Setiap Tahun di Samarkilang
Plt Bupati menyebutkan, kegiatan Reriah – reriö dapat diagendakan setiap tahun di Samarkilang untuk meningkatkan pariwisata karena daerah ini ...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nurul Hayati
Plt Bupati menyebutkan, kegiatan Reriah – reriö dapat diagendakan setiap tahun di Samarkilang untuk meningkatkan pariwisata karena daerah ini merupakan 'surga yang tersembunyi' yang perlu digali potensinya.
Laporan Fikar W Eda | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Reriah – reriö adalah salah satu jenis festival Gayo yang melibatkan masyarakat.
Dulunya, festival ini dilaksanakan untuk memperingati 1 Syawal, siapa saja dapat bergabung dalam Reriah – reriö bukan hanya menjadi penonton.
Berbeda dengan Piesen, merupakan festival satu arah, dimana penonton hanya dapat menyaksikan pertunjukan, seperti didong.
Demikian penjelasan Edy Ranggayoni, ketua sanggar Gayo Symphony dalam laporan penutupan acara Reriah – reriö Samarkilang yang berlangsung 15-17 Oktober 2021.
Reriah – reriö diselenggarakan oleh sangar Gayo Symphony dipusatkan di Kampung Gerpa, Kecamatan Syiah Utama, Bener Meriah.
Kegiatan ini diikuti 160 pelajar SMA dan SMK se Kabupaten Bener Meriah.
Baca juga: Menparekraf Buka ‘Tour de Gayo’ di Bener Meriah dan Aceh Tengah
Saat penutupan hadir Plt Bupati Bener Meriah Dailami, didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kacabdin wilayah Bener Meriah, Kadis Dikjar Bener Meriah dan Camat Syiah Utama.
Edy Ranggayoni menyampaikan, rencana semula Reriah – reriö dilaksanakan untuk dua kategori; Permainan Rakyat dan Olah Raga Tradisional.
Untuk permainan rakyat tradisional Gayo, Sanggar Gayo Symphony telah menyiapkan 10 jenis perlombaan untuk tingkat SLTP.
Sedangkan untuk olah raga tradisional Gayo Symphony memilih Mungaro (berburu) dan Begule (mencari ikan).
Tujuan utama dari permainan rakyat adalah memperkenalkan kembali berbagai permainan anak Gayo yang telah punah seperti ketaktam, kededes, gegasaken, pesedun, dan lain-lain.
Dengan mempopulerkan kembali permainan rakyat diharapkan, dapat menjadi alternatif game bagi kalangan anak dan remaja.
Baca juga: Ratusan Peserta Gowes dari Aceh hingga Kalimantan Timur Ikut Tour de Gayo
Sedangkan untuk olah raga tradisional, ditujukan bagi remaja tingkat SLTA dengan harapan dapat meningkatkan sifat kepemimpinan, kreativitas, inovatif, dan solidaritas.