Berita Aceh Malaysia

Maulid Akbar Warga Aceh yang akan Digelar di Kampung Acheh, Malaysia Ditunda Sesaat, Ini Alasannya

Datuk Mansyur menjelaskan, penundaan sementara acara maulid Akbar di Kampung Acheh lantaran kawasan tersebut saat ini masih berstatus Fasa 3.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Foto kiriman Jafar Insya Reubee
Para tokoh Aceh di Malaysia foto bersama usai rapat mesyuarat di Kuala Lumpur, Sabtu, 16 Oktober 2021. Rapat itu menyepakati pelaksanaan Sambutan Maulidur Rasul Akbar di Kampung Acheh, Yan, Negeri Kedah Darul Aman, pada hari Sabtu dan Ahad, 6-7 November 2021. 

SERAMBINEWS.COM - Maulid akbar warga Aceh di Malaysia yang direncanakan akan digelar dalam waktu dekat ini ditunda untuk sementara waktu.

Semula, gelaran Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipusatkan di Kampung Acheh, Yan, Kedah, Malaysia ini dijadwalkan berlangsung pada 6-7 November 2021.

Namun acara ini harus ditunda sementara menunggu wilayah ini berstatus Fasa 4 hingga waktu yang belum ditentukan.

Informasi ini bermula diketahui Serambinews.com melalui sebuah tayangan video TikTok singkat.

Video yang juga beredar di sejumlah grup komunitas warga Aceh di aplikasi WhatsApp itu menampilkan perkumpulan warga Aceh, yang sedang membahas perihal ditundanya acara Maulid Akbar di Kampung Acheh, Malaysia.

"Assalamualaikum warga Aceh mandum, nyoe loen mariet daripada persiaran di Kampung Acheh. Ban na rapat ngoen ureung chiek gampoeng, bahwa khanduri nyoe ta tangguh siat,"

"Koen tangguh trep, tangguh sehingga tanyoe meuteumee fasa 4," kata seorang pria dalam video mengumumkan informasi penundaan Maulid Akbar warga Aceh di Malaysia, yang akan dipusatkan di daerah Yan, Kedah.

Baca juga: VIDEO Warga Aceh di Malaysia Peringati Maulid Nabi SAW di Surau Raudhatul Munawwarah Chowkit

Datuk Mansyur Bin Usman, warga Aceh sekaligus Presiden Permebam yang dihubungi Serambinews.com, Jumat (22/10/2021), membenarkan informasi seperti yang disampaikan dalam video TikTok tersebut.

Sementara pria yang berbicara dalam video itu, kata Datuk Mansyur, ialah Haji Jazni, warga Aceh yang tinggal di Yan Kedah.

"Ya, Bang Haji Jazni yang dalam video," kata Datuk Mansyur yang dihubungi Serambinews.com melalui pesan suara via WhatsApp, Jumat (22/10/2021).

Datuk Mansyur menjelaskan, penundaan sementara acara maulid Akbar di Kampung Acheh lantaran kawasan tersebut saat ini masih berstatus Fasa 3.

Adapun Fasa 3 yang dimaksud itu ialah status keparahan tingkat kasus Covid-19 di Malaysia.

Baca juga: Warga Aceh di Malaysia Gelar Maulid Akbar, Dipusatkan di Yan Kedah, Butuh Dana Rp 160 Juta

Keputusan menunda gelaran acara Maulid Akbar di Kampung Acheh ini diambil setelah pihak panitia mengunjungi kantor kepolisian setempat untuk mengurus surat izin menggelar acara.

Di Malaysia, jelas Datuk Mansyur, setiap akan menggelar acara apapun, harus terlebih dahulu mengambil surat izin di kepolisian.

Setelah mengisi borang yang diberikan, pihak panita lalu diwawancarai seputar acara yang hendak digelar.

"Borang yang sudah diisi itu lalu diteruskan ke ketua Police. Kemudian kami dipanggil untuk wawancara berkaitan dengan acara,"

"Ditanya bagaimana kegiatan Maulid Nabi diadakan. Seperti rencana ada datang peserta dari semenanjung, ini dan lainnya. Setelah habis semua pertanyaan ditanyakan, jadi dibilang, acara ini boleh diadakan tapi bukan tahap sekarang ini. Biarlah di tahap selesai Fasa 4," terang Datuk Mansyur.

Mengenai waktu kapan acara maulid Akbar warga Aceh akan dijadwalkan kembali, dikatakan Datuk Mansyur masih belum ditentukan.

Sebab, semua itu tergantung pada situasi kasus Covid-19 di wilayah tersebut, sesuai dengan pantauan Majelis Keselamatan Negara Malaysia.

Datuk Mansyur juga menambahkan, sebelumnya, wilayah Yan Kedah pernah menjadi kawasan dengan status zona merah kasus Covid-19.

Baca juga: VIDEO SUBA Kembali Fasilitasi Pemulangan Warga Aceh di Malaysia, Langsung Diantar Sampai Sigli

Untuk saat ini, daerah tersebut sudah membaik namun masih berstatus Fasa 3.

"Sekarang ini (Yan Kedah) masih Fasa 3. Kalau sudah Fasa 4 baru bebas. Jauh sebelumnya daerah ini pernah jadi zona merah," jelasnya.

"Jadi ga dizinkan dulu. Bukan ga dikasih buat (acara Maulid Nabi), tapi belum dibenarkan dulu oleh Police, walaupun itu kawasan kampung," sambungnya.

Mengenai persiapan untuk acara maulid, tambahnya lagi, memang saat ini belum sepenuhnya selesai.

Namun untuk Maulid Akbar di tahun ini, direncanakan ada 5 ekor lembu yang akan disembelih untuk memeriahkan acara.

4 ekor diantaranya merupakan sumbangan dari warga Aceh yang berprofesi sebagai pedagang di Kuala Lumpur.

Sementara 1 ekor lainnya disumbangkan oleh Datok Syakor, keturunan Aceh-Palembang yang dulunya pernah menjadi pengarah Imigrasi di Malaysia.

Dato' Ishak Bin Haji Muhamed atau Datuk Shakor, teman akrab Datuk Mansyur sejak 25 tahun lalu yang pernah menjadi Pengarah Penguat Kuasa Imegresen Malaysia pada 1998. Ia dan keluarganya ikut serta meramaikan Maulid Akbar yang digelar oleh komunitas warga Aceh di Yan Kedah serta menjadi penyumbang 1 ekor lembu untuk acara tersebut.
Dato' Ishak Bin Haji Muhamed atau Datuk Shakor, teman akrab Datuk Mansyur sejak 25 tahun lalu yang pernah menjadi Pengarah Penguat Kuasa Imegresen Malaysia pada 1998. Ia dan keluarganya ikut serta meramaikan Maulid Akbar yang digelar oleh komunitas warga Aceh di Yan Kedah serta menjadi penyumbang 1 ekor lembu untuk acara tersebut. (FOR SERAMBINEWS.COM)

Warga Aceh di Malaysia Rencanakan Acara Maulid

Setelah satu tahun tertunda, warga Aceh di Malaysia, akhirnya kembali bisa merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW secara meriah. 

Dilansir dari pemberitaan Serambinews.com, Minggu (17/10/2021), rencananya, gelaran Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini akan dipusatkan di Kampung Acheh, di Yan Kedah, Malaysia.

Baca juga: Pemerintah Aceh Fasilitasi Pemulangan Dua Warga Aceh Utara Kurang Mampu dari Jakarta

Untuk diketahui, biasanya maulid akbar komunitas Aceh di Malaysia dipusatkan di kawasan Chowkit Kampung Baru Kuala Lumpur.

Selain di Chowkit, kenduri Maulid Nabi Muhammad juga dilaksanakan oleh warga Aceh yang bermukim di beberapa negara bagian lainnya.

Hanya saja, pada tahun 2020 lalu, agenda maulid tidak bisa dilaksanakan di merata wilayah, karena adanya pembatasan kegiatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Malaysia.

“Pihak KKM (Kementerian Kesehatan Malaysia) tidak membenarkan, dan juga pihak kepolisian tidak akan mengeluarkan surat izin. Disebabkan wabah Covid-19 berkepanjangan,” kata Datuk Mansyur Bin Usman, kepada Serambinews.com kala itu.

Datuk Mansyur mengatakan, ini kali pertama dalam 40 tahun terakhir, warga Aceh di Malaysia tidak bisa melaksanakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dipusatkan di Yan Kedah dengan Peserta dari Seluruh Semenanjung

Setahun berlalu, setelah keadaan semakin membaik, Kerajaan Malaysia pelan-pelan mulai mencabut pembatasan-pembatasan.

Kerajaan Malaysia, sudah membenarkan pergerakan melintasi negeri atau negara bagian bagi individu yang telah melaksanakan dua dosis vaksin.

Kondisi Malaysia yang semakin membaik ini disambut gembira warga Aceh di Malaysia.

Terbaru, warga Aceh di Malaysia, Jafar Insya Reubee melaporkan bahwa para tokoh Aceh di Malaysia telah sepakat untuk melaksanakan maulid akbar tahun ini.

“Keputusan ini disepakati dalam mesyuarat (musyawarah) para tokoh Aceh yang diadakan pada hari Sabtu, 16 hari bulan Oktober 2021 di Kuala Lumpur,” kata Jafar.

Berbeda dari biasanya, kata Jafar, pada tahun ini masyarakat Aceh di Malaysia akan melaksanakan maulid akbar yang akan diikuti oleh seluruh komunitas Aceh yang ada di Semenanjung Malaysia.

“Maulid akbar ini akan berlangsung di Kampung Acheh, Yan, Negeri Kedah Darul Aman selama dua hari, yaitu Sabtu dan Ahad, 6-7 November 2021,” kata Jafar Insya.

Keputusan melaksanakan maulid akbar di Kampung Acheh, Yan bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan dan persatuan komunitas Aceh yang ada di Malaysia.

Baca juga: Pengabdian SUBA dan Permebam, 39 Warga Aceh di Malaysia Kembali Berkumpul dengan Keluarga

“Anggaran biaya untuk acara Maulidur Rasul Akbar ini dijangka sekitar RM 47,500.00 (empat puluh tujuh ribu lima ratus ringgit Malaysia),” kata Jafar Insya Reubee.

Dituangkan dalam Surat Bersama

Jafar Insya mengatakan, keputusan hasil musyawarah ini dituangkan dalam sebuah surat keputusan bersama yang ditandatangani oleh Datuk Mansyur Usman, Tgk Bukhari Ibrahim, dan Hj Man Eko Indrajaya.

Surat bersama ini nantinya akan dikirimkan kepada para tokoh dan ketua komunitas Aceh di semua wilayah di Semanjung Malaysia, sebagai pemberitahuan sekaligus penggalangan dana.

“Saat maulid akbar nantinya, seluruh perwakilan masyarakat Aceh di Semenanjung Malaysia, akan melakukan musyawarah untuk membangun sebuah meunasah Aceh di Kampung Acheh, Yan. Ini untuk menegaskan identitas Aceh di wilayah itu,” kata Jafar Insya.

“Meunasah yang didesain dalam bentuk Rumoh Aceh ini rencananya akan dibangun di atas sebidang tanah wakaf dari warga keturunan Aceh di Yan,” ungkap Jafar Insya.

"Rencananya, bangunan meunasah ini mengadopsi bangunan Rumoh Aceh seperti di Museum Aceh di Banda Aceh. Tapi nanti semuanya akan diputuskan dalam rapat tersebut,” ujarnya.

Berikut bunyi lengkap surat imbauan pelaksanaan Maulid Akbar Masyarakat Aceh di Semenanjung Malaysia.

Kepada

Semua Masyarakat Acheh

Semenanjung Malaysia

MAULIDUR RASUL AKBAR DI KAMPUNG ACHEH, YAN, KEDAH

Merujuk perkara di atas dengan hormatnya dimaklumkan kepada seluruh lapisan Masyarakat Acheh di Semenajung Malaysia bahawa mesyuarat yang diadakan pada hari Sabtu, 16 hari bulan Oktober 2021 di Kuala Lumpur telah sepakat untuk mengadakan Sambutan Maulidur Rasul Akbar di Kampung Acheh, Yan, Negeri Kedah Darul Aman pada hari Sabtu dan Ahad, tarikh 6-7 November 2021.

Maksud dan tujuan kita mengadakan Sambutan Maulidur Rasul Akbar tahun ini di Kampung Acheh, Yan adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan dan persatuan antara sesama Bangsa Acheh yang ada di Malaysia.

Anggaran biaya untuk acara Maulidur Rasul Akbar ini dijangka sekitar RM 47,500.00 (empat puluh tujuh ribu lima ratus ringgit Malaysia).

Semua komuniti warga Acheh dialu-alukan untuk menghadiri acara ini. Akan tetapi bagi memudahkan pengurusannya, pihak panitia memohon supaya sesiapa yang berminat menghadiri acara ini membuat pendaftaran terlebih dahulu kepada perwakilan di kawasan masing-masing.

Pihak panitia memohon sumbangan dana RM 100.00 bagi setiap orang dewasa yang pergi dengan kenderaan pribadi dan RM 150.00 bagi setiap orang dewasa yang pergi dengan bas. Panitia akan menguruskan bas untuk pergi dan balik.

Kami sebagai panitia pelaksana sangat mengharapkan sokongan, sumbangan dana dan kerjasama seluruh lapisan masyarakat Acheh Malaysia untuk menjayakan acara ini. Mudah-mudahan Allah Yang Maha Kuasa memberi hidayah, rahmat dan meredhai kita semua. Amin!

Mewakili Masyarakat Acheh Malaysia,

Datuk Mansyur Usman Tgk Bukhari Ibrahim Hj Man Eko Indrajaya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved