Berita Aceh Singkil
Heboh Kasus Anjing Mati dari Pulau Banyak, Ini Penjelasan Satpol PP Aceh Singkil
Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Singkil, Ahmad Yani, angkat bicara terkait kasus anjing mati yang heboh di media sosial
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Singkil, Ahmad Yani, angkat bicara terkait kasus anjing mati yang heboh di media sosial.
Ia memastikan tidak ada penyiksaan atau pemukulan terhadap anjing hitam bernama Canon tersebut oleh anggotaanya.
Justru sebaliknya saat dalam pengawasan pihaknya anjing diberi minum serta makan.
"Tidak ada disiksa baik saat proses evakuasi maupun saat naik boat dari Pulau Banyak ke Singkil," kata Ahmad Yani, Minggu (24/10/2021).
Baca juga: Viral Kisah Canon, Anjing di Pulau Banyak yang Mati Usai Ditangkap Satpol PP Karena Kehabisan Napas
Menurut Ahmad Yani, pihaknya membawa anjing dari resort di lokasi objek wisata Pulau Panjang, Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, merupakan tindakan terakhir.
Atas permintaan dari lembaga adat serta Kecamatan Pulau Banyak.
Sebab jauh sebelum Satpol PP datang, pada 2019 Camat Pulau Banyak, Mukhlis sudah keluarkan surat larangan memelihara anjing di lokasi wisata.
Surat camat tersebut didasarkan pada surat Gubernur Aceh Nomor 556/2266 tertanggal 12 Februari 2019 perihal pelaksanaan Wisata Halal di Aceh.
Kemudian keputusan hasil rembug adat masyarakat Kepulauan Banyak.
Baca juga: Harga Emas Per Mayam Hari Ini, Minggu (24/10/2021) dan Harga Emas Per Gram
Salah satu poinnya larangan membawa/memelihara anjing dan babi/binatang berbahaya lainnya di lokasi wisata.
Selain permintaan lembaga adat keberadaan anjing juga, sebut Ahmad Yani, meresahkan.
Lantaran kerap mengganggu kenyamanan pengunjung wisata yang datang ke Pulau Panjang.
"Kedatangan Satpol PP atas permintaan pihak kecamatan, karena imbauan surat camat dan kesepakatan adat tidak diindahkan," tukas Ahmad Yani.
Terpisah Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Hubungan Antar Lembaga Dinas Satpol PP dan WH Aceh Singkil, Abdullah Z, menyebutkan anjing dimasukan dalam keranjang bukan oleh pihaknya.
Melainkan oleh seorang perempuan penjaga resort yang memelihar anjing.
Baca juga: Pejabat yang Dipanggil KPK Diminta Kooperatif, MaTA: Jangan Ada Upaya Melindungi Aktor
"Yang masukan ke keranjang dan lakban keranjang bukan kami, tapi yang jaga resort. Kami membawanya saja," kata Abdullah.
Sepengetahuannya walau dilakban keranjang tempat anjing tetap dikasih lubang untuk bernafas.
Dari lubang itulah anggota Satpol PP sebutnya, memberi minum air mineral ke anjing sepanjang perjalanan.
Alasan dilakban sebab anjing terus meronta.
Disebutkan anjing yang dibawa dari lokasi ada dua ekor. Satu ekor betina satu lagi jantan yang diberi nama Canon.
Baca juga: Update Terbaru Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK Non Guru 2021, Hasil SKD Akan Diumumkan di Tanggal Ini
"Namun sampai Singkil, ketika dikeluarkan yang si Canon mati. Satunya lagi segar bugar malah sudah diambil pemiliknya.
Penyebab matinya kami tidak tahu karena tidak ada kami sakiti malah dikasih minum.
Satunya lagi di Singkil yang hidup saya belikan telur karena itu makannya," jelas Abdullah yang mengaku termasuk penyayang hewan.
Menurut Abdullah sebelum membawa pihaknya bersama jajaran pegawai kantor Camat Pulau Banyak serta tim terkait lainnya, terlebih dahulu melakukan negosiasi dengan penjaga resort pada 18 Oktober 2021.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Aceh Jaya Hingga Dua Orang Meninggal Dunia
Harapannya anjing diserahkan secara suka rela untuk dibawa ke Singkil, selanjutnya diambil oleh pemiliknya dengan catatan tidak di tempatkan lagi di lokasi wisata.
Akan tetapi negosiasi tak berjalan mulus walau sudah menunggu hingga larut malam.
Besoknya pada 19 Oktober 2021, Satpol PP bersama tim terkait kembali mendatangi lokasi.
Walau tetap terus terjadi perdebatan dengan nada tinggi akhirnya anjing bisa dibawa naik boat ke Singkil.
Terkait anggotanya ada yang memegang kayu untuk menaklukan anjing, sebut Abdullah sekedar berjaga-jaga.
Lantaran karakter anjing yang diketahui terus melawan.
Baca juga: Kisah Anak Petani Gayo Sukses Bangun Usaha Kopi Bermodal Rp 20 Ribu, Kini Omzet Rp 50 Juta Per Bulan
Kayu, sebut Abdullah sama sekali tidak dipukulkan. Melainkan ditempelkan ke rantai anjing agar bisa ditangkap.
Saat itu, sebut Abdullah anjing berhasil meronta hingga lepas.
"Akhirnya kami membujuk penjaganya supaya dimasukan ke keranjang dan dimasukannya," kata Abdullah.
Sejak tadi malam grups WhatsApp warga Aceh Singkil, diramaikan tangkapan layar akun Instagram rosayeoh yang menulis kisah penangkapan anjing yang disebutnya oleh orang-orang berseragam hingga akhirnya mati.(*)
Baca juga: Pengumuman Hasil SKD dan Pelaksanaan Ujian SKB Berlangsung Dalam 2 Tahap, Ini Jadwal Terbarunya