Internasional

Nelayan Jalur Gaza Cari Akal Melaut, Bahar Bakar Mahal Sampai Kapal Perang Israel

Para nelayan di Jalur Gaza, Palestina harus mencari akal untuk tetap dapat menangkat ikat di laut.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Warga Palestina mengibarkan bendera nasional saat pergantian Perdana Menteri Israel di Jalur Gaza, Senin (14/6/2021). 

Maksimum di bawah blokade, termasuk perairan dalam dengan stok ikan yang lebih kaya.

Tapi kru Nahal tidak berani sejauh itu.

Enam mil adalah batas luarnya, untuk ikan sarden, tetapi terlalu dekat dengan pantai untuk ikan bernilai lebih besar seperti tuna.

“Kami para nelayan tidak memiliki mesin yang memadai untuk mencapai jarak 15 mil,” kata Nahal.

“Saat ini, kami tidak diizinkan memasuki Gaza dengan mesin modern ini," jelasnya.

Beberapa nelayan Palestina juga takut berlayar terlalu jauh ke laut.

Di masa lalu, kapal perang Israel telah melepaskan tembakan dan merusak jaring untuk menegakkan pembatasan akses.

Mencari nafkah membutuhkan banyak akal.

Nahal menggunakan kembali mesin mobil Volvo untuk menyalakan kapal dan lampu yang kuat yang disinari pada malam hari untuk menarik ikan sarden.

Karena pembatasan impor blokade, Israel juga membatasi akses ke peralatan utama lainnya seperti perangkat sonar untuk menemukan kawanan ikan.

Israel membatasi barang-barang tersebut dengan alasan penggunaan ganda.

Baca juga: VIDEO Ikan Mola Raksasa Seberat Dua Ton Ditangkap Nelayan Spanyol

Israel mengatakan nelayan dapat membantu produksi senjata Hamas, atau mesin yang kuat oleh penyelundup.

Dikatakan blokade itu diperlukan untuk melindungi warga sipil Israel yang menjadi sasaran ribuan roket yang ditembakkan hamas.

Tapi Yussef (22) yang mengawasi kapal Nahal, mengeluh dengan semua nelayan Gaza yang dipaksa masuk ke daerah kecil yang sama.

Padaha, mereka harus berjuang untuk menangkap banyak ikan untuk menghasilkan keuntungan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved