Kesehatan
Benarkah Tidak Boleh Minum Air Es Saat Menstruasi? Simak Penjelasan dr Reisa Broto Asmoro Ini
Ada rumor yang mengatakan minum air es saat menstruasi akan membuat darah haid menjadi menggumpal. Namun, apakah anggapan ini benar?
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Benarkah tidak boleh minum air es saat menstruasi? Simak penjelasan dr Reisa Reisa Broto Asmoro berikut ini.
Menstruasi adalah keluarnya darah dari rahim akibat pelepasan selaput lendir rahim.
Proses alami tersebut tujuannya mempersiapkan lapisan rahim saat wanita hamil.
Apabila tidak terjadi kehamilan, lapisan yang menebal tersebut akan luruh disertai pendarahan.
Hingga kini, masih banyak informasi simpang siur terkait menstruasi dan kesehatan wanita.
Salah satu yang cukup populer adalah mitos yang menyebutkan bahwa wanita tidak boleh minum air es atau air dingin saat menstruasi.
Baca juga: Awal Menstruasi Menentukan Kapan Waktu Menopause, Berikut Penjelasan Dokter Boyke
Minum air es saat menstruasi disinyalir dapat menghentikan haid dan mengubah siklusnya.
Ada juga rumor yang mengatakan minum air es saat menstruasi akan membuat darah haid menjadi menggumpal.
Bahkan, rumor lainnya mengatakan jika minum air es saat menstruasi dapat membuat rahim kedinginan sehingga dinding rahimnya mengeras dan berujung pada kanker serviks. Namun, apakah anggapan ini benar?
Kebenaran Informasi Minum Air Es Saat Menstruasi
Anggapan minum air es dapat menghentikan menstruasi, mengubah siklusnya, atau menggumpalkan darah haid tentu menimbulkan reaksi beragam di kalangan wanita, ada yang meragukannya, namun tidak sedikit pula yang justru mempercayainya.
Padahal, faktanya tidak ada kaitan antara minum air es dengan menstruasi.
Baca juga: Siklus Menstruasi Tidak Normal? dr Zaidul Akbar: Pakai Herbal Kunyit dan Alpukat
Apakah Boleh Minum Air Es Saat Menstruasi?
Anggapan bahwa minum air es dapat menghentikan dan mengubah siklus menstruasi serta menggumpalkan darah itu hanyalah mitos, ya.
Hal tersebut ditegaskan oleh dr Reisa Broto Asmoro melalui kanal YouTube-nya yang dikutip Serambinews.com, Senin (25/10/2021).

"Faktanya, sebenarnya kalau kita minum minum-minuman dingin, atau air es atau apa pun itulah, itu tidak berpengaruh terhadap kelancaran atau terhambatnya menstruasi seseorang," katanya.
Pasalnya, yang namanya menstruasi itu ada di sistem reproduksi, sedangkan yang namanya makan dan minum itu ada di sistem pencernaan.
"Jadi tidak ada sangkutpautnya ya," lanjut dr Reisa Broto Asmoro yang kerap tampil di layar kaca ini.
Perlu diketahui, air es yang apabila sudah diminum dan masuk ke dalam tubuh, suhunya akan langsung berubah sesuai dengan suhu tubuh kita.
Baca juga: Cara Memperbaiki Sikslus Menstruasi Tidak Normal, dr Zaidul Akbar : Cukup Minum dengan Bahan Ini
"Apalagi kita minum dingin, masuk ke mulut kita sudah mulai menghangat, masuk lagi ke lambung kita akan dihangatkan lagi sesuai dengan suhu tubuh kita. Jadi ketika masuk tubuh yang tadinya dingin jadi hangat deh, jadi biasa aja suhunya," imbuhnya.
Minum Air Es Saat Menstruasi Bisa Mengakibatkan Kanker Serviks?
Rumor lainnya yang menyebutkan jika minum air es saat menstruasi bisa membuat rahim kedinginan sehingga dinding rahimnya mengeras dan berujung pada kanker serviks.
Lagi-lagi, rumor ini adalah mitos. Kata dr Reisa Broto Asmoro, tidak ada kaitan antara minum air es saat menstruasi dapat mengakibatkan kanker serviks.
"Jadi nggak ada kaitannya ya dengan kanker serviks," katanya.
Kanker serviks merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi Human papilloma virus (HPV), bukan karena minum air es saat menstruasi.
"Kanker serviks memang itu adalah penyakit yang sangat berbahaya, kanker serviks itu merupakan kanker yang satu-satunya mudah diketahui penyebabnya, yaitu karena infeksi HPV," kata dr Reisa.
Baca juga: Simak, Mengatasi Rasa Sakit dan Nyeri saat Menstruasi, Termasuk Hindari Beberapa Makanan Berikut Ini
HPV ini menginfeksi di mulut rahim atau di daerah serviks sehingga menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang ada di area tersebut dan akan menyebabkan timbulnya sel-sel yang bermutasi sebagai sel kanker.
Apabila sudah terjadi, maka disarankan untuk melakukan vaksinasi HPV.
"Jika sudah terjadi seperti itu, maka solusi yang disarankan adalah vaksinasi HPV. Vaksinasi HPV bisa menjadi solusi terbaik untuk mencegah terjadinya kanker serviks," pungkas dr Reisa Broto Asmoro. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga: Cristiano Ronaldo Sedih Usai Dibantai Liverpool, Berharap Manchester United Bisa Bangkit
Baca juga: Pengusaha Elpiji Disekap Perampok di Padang, Istrinya Tewas, Emas 92 Gram dan Uang Rp 80 Juta Raib
Baca juga: Mulianya Mohamed Salah, Hobi Beramal, Bangun Rumah Sakit hingga Penghargaan Inspirasi Olahraga Dunia