Opini

Pentingnya Digitalisasi Bagi Nahdliyin

DIGITALISASI merupakan proses konversi dari analog ke digital yaitu proses alih media dari bentuk tercetak, audio maupun video menjadi digital

Editor: hasyim
zoom-inlihat foto Pentingnya Digitalisasi Bagi Nahdliyin
FOR SERAMBINEWS.COM
Oleh. Prof Dr Apridar SE M Si Guru Besar Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Syiah Kuala (USK) dan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Aceh

Oleh. Prof Dr Apridar SE M Si

Guru Besar Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Syiah Kuala (USK) dan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Aceh

DIGITALISASI merupakan proses konversi dari analog ke digital yaitu proses alih media dari bentuk tercetak, audio maupun video menjadi digital yang sering disebut dokumen elektronik. Perubahan tersebut membuat berbagai aktivitas yang dilakukan semakin mudah dan sederhana, dimana dunia ini bagaikan berada dalam genggaman sehingga efisiensi dan optimalisasi dapat diperoleh dalam banyak hal. Selain itu dengan digitalisasi mampu mengoptimalkan tempat penyimpanan serta mampu mengamankan terhadap kerusakan dokumen.

Era digitalisasi ditandai dengan adanya perubahan cara hidup, berinteraksi, bekerja dan bertindak dimana banyak dipengaruhi oleh teknologi digital atau tren digital. Dalam merespon tren digital perilaku konsumen, perusahaan selalu menggunakan digitalisasi untuk terus berkembang dan berinovasi, sehingga memberikan peluang untuk mendapat pendapatan baru yang mampu merespon kebutuhan konsumen dengan baik.

Berbagai kemudahan dari digitalisasi, menjadikan penduduk bumi baik yang siap maupun yang belum siap untuk melakonkan aktivitasnya dengan teknologi digitalisasi. Digitalisasi menjadikan pilihan yang harus diikuti, agar orang tidak tertinggal dalam kehidupan bermasyarakat saat ini. Berbagai data informasi yang diperlukan maupun analisis berbagai komunitas pada umumnya tersaji dalam bentuk digitalisasi.

Warga nahdliyin merupakan masyarakat yang berfaham kepada Nahdatul Ulama (NU) dan mengamalkan apa yang menjadi amalan organisasi masyarakat yaitu Islam ahlussunnah wal jamaah, dalam melaksanakan berbagai aktivitas serta ibadah juga tidak terlepas dengan teknologi digitalisasi. Kemudahan tersebut menjadikan pilihan agar tidak tertinggal terhadap berbagai proses pendidikan serta kehidupan di muka bumi ini.

Di saat masyarakat dunia diterpa wabah covit-19 yang mengharuskan semua pihak membatasi kontak fisik, agar tidak menimbulkan cluster baru yang membuat pandemi semakin meluas. Sehingga komunikasi dan berbagai interaksi sangat tepat difasilitasi oleh teknologi digitasisasi. Musibah yang telah menjadi banyak negara rontok perekonomiannya, dapat ditopang oleh teknologi tersebut.

Sehingga pandemi covid merupakan momentum yang sangat tepat untuk mengembangkan teknologi digital.

Bagi usahawan yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN), merupakan komunitas produktif yang mengikuti sunnah yaitu berprofesi sebagaimana yang dilakukan Muhammad Rasulullah juga tidak terlepas terhadap teknologi informasi. Dimana digitalisasi merupakan perangkat teknologi yang harus menjadi peralatan utama agar tercipta tertip administrasi sehingga komunikasi menjadi lebih baik.

Ukhuwah nahdliyah menjadi konsep persaudaraan yang dikembangkan sebagai mana perspektif NU serta ukhuwah islamiyah yaitu persaudaraan yang tumbuh dan berkembang karena kesamaan agama, merupakan kekuatan nyata terhadap perkembangan muslim di daerah Aceh yang menerapkan syariah Islam.

Silaturahmi yang dianjurkan agama tetap dapat dilaksanakan dengan adanya teknologi digitalisasi.

Keberadaan alumni santri yang meningkat begitu pesat di berbagai tempat, merupakan potensi yang harus dimanfaatkan dengan optimal untuk memajukan peradaban bangsa. Ketersebaran yang sangat luar biasa termasuk ke luar negeri tersebut, tentu tidak akan mampu disatukan dengan cara konfensional kecuali fasilitas sistem digitalisasi.

Peluang lebih luas dalam mengembangkan bisnis yang dilakukan oleh HPN tentu akan semakin rasional bila menggunakan perangkat digitalisasi. Untuk itu pelaksanaan pilot project digitalisasi HPN sudah sangat mendesak untuk dilakukan. Bila tidak segera digerakkan secara masif, ditakutkan komunitas bisnis para pengusaha ini akan tertinggal jauh dari masyarakat milinial khususnya.

Implementasi rancangan program dan strategi pengembangan digitalisasi HPN 2020 hingga 2030 yang telah diputuskan dewan pengurus pusat sudah harus segera dilaksanakan. Program digitalisasi ini diharapkan mampu mencatat, serta menggerakkan potensi bisnis yang melekat pada komunitas nahdliyin agar menjadi komunitas baru sebagai cluster bisnis yang dapat menyejahterakan anggota serta masyarakat sekalian.

Setelah mengumpulkan data potensi luar biasa tersebut, perlu juga dilakukan penjajakan assessment kerjasama dengan para pihak calon mitra strategis yang dianggap perlu. Dengan demikian bisnis baru dari potensi tersebut akan memberikan peluang pertumbuhan potensial bagi HPN dan NU. Tahapan berikutnya tentu akan muncul daya tarik pasar secara keseluruhan dari sisi material dan metrik keuangan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved