Konflik Sudan
Perdana Menteri Sudan dan Pejabat Tinggi Ditangkap Militer, Pergerakan Warga Sipil Dibatasi
militer dan paramiliter Sudan dikerahkan di seluruh ibu kota, Khartoum, dan membatasi pergerakan warga sipil....
SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Sudan, beberapa anggota kabinet, serta sejumlah pemimpin partai pendukung pemerintah ditangkap militer, Senin (25/10/2021).
Peristiwa tersebut puncak dari ketegangan antara militer dan pemerintah sipil yang telah terjadi selama berminggu-minggu terakhir.
Dikabarkan Reuters, militer dan paramiliter Sudan dikerahkan di seluruh ibu kota, Khartoum, dan membatasi pergerakan warga sipil. Di saat yang sama, gelombang unjuk rasa muncul di berbagai wilayah Khartoum.
Kanal televisi Al-Arabiya yang berbasis di Dubai melaporkan, bandara Khartoum ditutup dan penerbangan internasional ditangguhkan.
Saat ini belum ada komentar langsung dari pihak pihak militer. Kanal televisi pemerintah Sudan pun masih beroperasi seperti biasa. Sementara itu, layanan internet di Khartoum dilaporkan mati.
Mengutip sumber anonim, kantor berita Al-Hadath milik Saudi mengatakan bahwa Perdana Menteri Abdalla Hamdok adalah salah satu tokoh yang ditangkap. Saat ini ia ada di bawah tahanan rumah.
Pasukan militer Sudan, yang tak dikenal, juga dilaporkan menangkap empat menteri kabinet, satu anggota sipil dari Dewan Penguasa yang berkuasa, dan beberapa gubernur negara bagian dan partai penguasa.
Sudan sudah ada di bawah ancaman kudeta sejak upaya sebelumnya gagal pada bulan lalu. Sejak saat itu, militer dan sipil terus berupaya mencapai pembagian kekuasaan setelah penggulingan mantan pemimpin Omar al-Bashir pada 2019.
Dikutip dari Reutes, Bashir akhirnya digulingkan dan dipenjara setelah berbulan-bulan rangkaian protes di jalanan. Transisi politik membuat Sudan bangkit dari keterpurukannya di bawah tiga dekade kepemimpinan Bashir.
Sebelum ditahan, Bashir sedang dipersiapkan untuk kembali menjabat melalui pemilihan umum pada akhir tahun 2023.
Ketegangan semakin meningkat bulan ini setelah koalisi kelompok pemberontak dan partai politik bersekutu dengan militer dan meminta Bashir untuk membubarkan pemerintah sipil.
Minggu lalu, beberapa menteri kabinet ikut serta dalam protes besar di beberapa bagian Khartoum dan kota-kota lain menentang prospek kekuasaan militer.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Upaya kudeta di Sudan, perdana menteri dan pejabat tinggi ditangkap pihak militer"