Berita Aceh Jaya

Pelabuhan Calang Direncanakan Jadi Lokasi Ekspor Batu Bara ke India, Begini Respons Walhi Aceh

Namun, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh malah tidak mendukung wacana Kabupaten Aceh Jaya sebagai jalur ekspor batu bara ke India.

Penulis: Riski Bintang | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/MASRIZAL
Muhammad Nur, Direktur Walhi Aceh 

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Pelabuhan Kelas III Kabupaten Aceh Jaya direncanakan akan melakukan ekspor batu bara ke India.

Informasi yang dihimpun Serambinews.com, Senin (25/10/2021), menyebutkan, ekspor tersebut akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2021, dengan jumlah ekspor mencapai 50.000 ton.

Baru bara tersebut dikabarkan berasal dari tambang di Kabupaten Aceh Barat.

Sejumlah elemen masyarakat di Aceh Jaya menyambut baik wacana menjadikan Pelabuhan Calang sebagai jalur ekspor batu bara.

Namun, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh malah tidak mendukung wacana Kabupaten Aceh Jaya sebagai jalur ekspor batu bara ke India.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Walhi Aceh, M Nur saat dikonfirmasi Serambinews.com, Senim (25/10/2021), melalui sambungan telepon.

Baca juga: Usai Tujuh Hari Terombang Ambing, Akhirnya Kapal asal Cina Bersandar di Pelabuhan Calang

Menurutnya, hal itu dikarenakan hingga saat ini tidak ada kejelasan kajian dari ekspor batu bara yang akan dilakukan tersebut.

"Gini, kalau kami tidak mendukunglah ya rencana kegiatan tersebut disebabkan belum ada kajian detail terkait wacana itu, karena terlalu dini untuk kita katakan mendukung suatu kegiatan yang itu masih dalam rencana," ungkapnya.

Ia menjelaskan, jika kajian yang ia maksud adalah bagaimana dampak positif dan negatif dengan adanya ekspor batu bara melalui Kabupaten Aceh Jaya.

"Banyak hal yang perlu dikaji untuk hal ini, mulai dar pelabuhan nanti itu bagaimana kondisi jalan," ungkapnya.

M Nur juga membenarkan jika dengan adanya aktivitas ekspor batu bara tersebut akan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Namun, masyarakat juga harus perlu menyadari jika serapan tenaga kerja yang akan dilakukan tidak akan mampu menutupi efek buruk yang ditimbulkan.

Baca juga: Aktivitas Tambang Emas Ilegal Meningkat, Walhi Aceh Ingatkan Pemerintah Akan Ancaman Ekologi

Dirinya juga meminta para masyarakat untuk melihat dengan kacamata yang penuh dan tidak hanya lantaran faktor ekonomi semata.

"Jangan nanti kita kaya cepat, miskin terlalu lama, masyarakat harus melihat ini secara keseluruhan jangan hanya untuk sesaat," ungkap M Nur.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved