Capaian Vaksinasi Rendah, Ketua DPRK Aceh Besar Minta Evaluasi Hingga Mutasi Camat dan Kapus

Iskandar Ali yang juga Ketua DPD PAN Aceh Besar menyebutkan faktor-faktor penyebab jabatan camat itu harus dievaluasi, pertama, capaian vaksinasi di kecamatan masih rendah dan tidak berjalannya posko PPKM Gampong.

Laporan Asnawi Luwi |Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali SPd MSi, meminta Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, segera mengevaluasi kinerja camat dan kepala Puskesmas (Kapus) di Aceh Besar.

"Ada faktor-faktor sehingga legislatif meminta eksekutif mengevaluasi camat maupun kepala puskesmas atau Kapus," ujar Ketua DPRK Aceh Besar Iskandar Ali Spd MSi kepada Serambinews.com, Jumat (29/10/2021).

Iskandar Ali yang juga Ketua DPD PAN Aceh Besar menyebutkan faktor-faktor penyebab jabatan camat itu harus dievaluasi, pertama, capaian vaksinasi di kecamatan masih rendah dan tidak berjalannya posko PPKM Gampong.

Padahal intensif tenaga kesehatan (Nakes) telah dialokasikan dalam APBK-P.

Kedua, persoalan sampah berserakan alias tidak tertib, padahal ada dana desa bisa dialokasikan untuk membuat bak sampah dan membuang sampah milik masyarakat.

Ketiga, ternak sapi/kambing berkeliaran di tempat umum yang tidak mampu ditertibkan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Berhadiah Sepeda Motor Diserbu Warga, Peserta Rela Antri untuk Dapat Vaksin

Baca juga: Selain Sinovac dan Moderna yang Sudah Duluan Ada, Vaksin Pfizer Ramaikan Vaksinasi Covid-19 di Aceh

Baca juga: VIDEO Santri dan Pimpinan Dayah Se-Kluet Raya Aceh Selatan Ikut Vaksinasi Covid-19

Sedangkan jabatan kepala puskesmas juga harus dievaluasi karena beberapa alasan. 

Pertama, masih rendahnya capaian vaksinasi.

Kedua rendahnya edukasi atau sosialisasi tentang wabah corona atau Covid-19 kepada masyarakat.

Ketiga, soal pelayanan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan juga lingkungan Puskesmas yang tidak bersih. 

Iskandar Ali menilai mutasi jabatan camat dan kepala puskesmas itu harus segera dilakukan untuk meningkatkan capaian vaksinasi di Aceh Besar. (*)