Luar Negeri

Ledakan Bom Mobil di Dekat Bandara Internasional Aden Yaman Tewaskan 12 Orang

Ledakan itu adalah yang terbaru menghantam Aden, pusat pemerintahan negara yang diakui secara internasional.

Editor: Faisal Zamzami
Radio France International
12 orang tewas, setidaknya 11 lainnya terluka, akibat serangan bom mobil di kota Aden Selatan di Yaman hari Sabtu, (30/10/2021) 

SERAMBINEWS.COM -  Sedikitnya 12 orang tewas akibat serangan bom mobil di Kota Aden Selatan di Yaman, Sabtu (30/10/2021).

Peristiwa itu dibenarkan pejabat Yaman seperti dilansir Associated Press, Minggu (31/10/2021).

Ledakan itu adalah yang terbaru menghantam Aden, pusat pemerintahan negara yang diakui secara internasional.

Ledakan itu terjadi di dekat pos pemeriksaan keamanan di luar bandara internasional Aden di lingkungan Khormaksar, pada sore hari, tambah mereka.

Selain 12 orang tewas, setidaknya 11 lainnya terluka, menurut para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi informasi kepada media.

Ledakan itu merusak bangunan dan kafe internet di daerah tersebut.

Rekaman yang beredar online menunjukkan ambulans dengan sirene meraung bergegas ke lokasi.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan otoritas keamanan di Aden mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.

Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed menyebut ledakan itu sebagai "serangan teroris."

 Insiden ini merupakan ledakan yang paling mematikan di daerah itu sejak Desember tahun lalu, ketika serangan yang menargetkan anggota kabinet mengoyak bandara Aden.

Melansir Guardian, sedikitnya 26 orang termasuk tiga anggota Komite Internasional Palang Merah, tewas dan puluhan lainnya luka-luka, ketika ledakan mengguncang bandara ketika para menteri turun dari pesawat.

Semua anggota kabinet dilaporkan tidak terluka, dalam apa yang dikatakan beberapa menteri sebagai serangan Houthi.

 
Juga pada Sabtu (30/10/2021), tiga anak tewas dan tiga lainnya terluka parah di lingkungan kota ketiga Yaman, Taiz. Indisen ini dikatakan media pemerintah terjadi akibat tembakan mortir pemberontak.

“Milisi Houthi yang didukung Iran menargetkan lingkungan al-Kamp dengan … peluru, yang menyebabkan kematian tiga anak,” kata kantor berita Saba.

Salah satu anak yang terluka kakinya diamputasi dan ketiganya "dalam kondisi kritis", tambahnya.

Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada AFP bahwa tiga anak yang tewas adalah bersaudara.

Seorang dokter di rumah sakit Taez mengonfirmasi laporan itu kepada AFP, dan mengatakan jumlah korban tewas bisa bertambah.

Baca juga: Arab Saudi Salurkan Bantuan Air Bersih ke Yaman, Medis ke Jordania dan Roti ke Lebanon

Baca juga: Koalisi Arab Saudi Klaim Bunuh 150 Anggota Milisi Houthi di Yaman

Kota pesisir itu diguncang oleh beberapa ledakan dalam beberapa tahun terakhir, yang diduga dilakukan oleh afiliasi lokal al-Qaida dan kelompok Negara Islam.

Pemberontak Houthi yang didukung Iran juga menyasar kota itu dengan rudal balistik dan drone dengan bahan peledak.

Aden menjadi pusat pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional sejak pemberontak Houthi yang didukung Iran mengambil alih ibu kota, Sanaa, pada tahun 2014 yang memicu perang saudara Yaman.

Koalisi yang dipimpin Saudi memasuki perang pada Maret 2015, didukung oleh Amerika Serikat, untuk mencoba mengembalikan pemerintah ke tampuk kekuasaan.

Meskipun kampanye udara dan pertempuran darat tanpa henti, perang sebagian besar telah menemui jalan buntu, dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Sementara itu, kelompok Houthi hari Sabtu menembaki lingkungan perumahan Camp di pinggiran kota Taiz yang dikuasai pemerintah, menewaskan sedikitnya tiga anak dari keluarga yang sama.

Moammar al-Iryani, menteri informasi pemerintah yang diakui secara internasional, mengatakan, sedikitnya enam orang lainnya terluka, dan mengunggah gambar-gambar grafis yang menunjukkan anak-anak yang terluka.

Kantor berita SABA yang dikelola pemerintah melaporkan kelompok Houthi menembakkan peluru howitzer yang mendarat di lingkungan itu.

Tidak ada komentar langsung dari kelompok Houthi.

Penembakan itu adalah serangan terbaru oleh kelompok Houthi yang didukung Iran yang memakan korban warga sipil.

Pada hari Kamis, sebuah rudal balistik Houthi menyerang lingkungan perumahan di provinsi tengah Marib, menewaskan sedikitnya 11 warga sipil dan melukai 16 lainnya.

Pemerintah yang diakui secara internasional pindah ke Aden dari ibu kota Sana'a pada 2014.

Mereka dipaksa keluar oleh Houthi, yang memerangi loyalis pemerintah Yaman yang didukung Saudi.

Koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan intervensi dalam perang Yaman pada 2015.

Taiz adalah kota berpenduduk 600.000 orang di bawah kendali pemerintah di barat daya Yaman, sebuah negara yang telah berperang selama tujuh tahun terakhir.

Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran telah meningkat di sekitar satu-satunya benteng utara pemerintah yang tersisa, kota Marib di provinsi kaya minyak dengan nama yang sama.

Koalisi mengatakan telah membunuh total 2.000 pemberontak di sekitar kota dalam serangan hampir setiap hari sejak 11 Oktober.

Yaman juga merupakan rumah bagi Al-Qaida di semenanjung Arab, yang meluncurkan serangan berkala terhadap pejuang yang bersekutu dengan otoritas negara dan pemberontak.

Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dan jutaan mengungsi akibat konflik Yaman, yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca juga: VIDEO Kisah Mualaf Kembalikan Tas Berisi Uang Rp 26 Juta Milik Jamaah di Masjid Oman Lampriet

Baca juga: Artis Ini Dulu Sering Ritual Bertapa, Putuskan Hijrah Usai Dipenjara, Kini Sering Kunjungi Masjid

Baca juga: Heboh Amanda Manopo Terekam Bersandar di Bahu Arya Saloka Padahal Dikabarkan Jaga Jarak

Kompastv: Ledakan Bom di Dekat Bandara Ibu Kota Sementara Yaman, Sedikitnya 12 Orang Tewas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved