Berita Banda Aceh

Dalam Sepekan, Kriminal Bersenjata Merebak di Tiga Daerah, Ombudsman Aceh Minta Polisi Mencegahnya

Kasus kriminal dan kekerasan bersenjata kembali merebak di Aceh. Dalam sepekan, ada tiga kasus yang terjadi di tiga wilayah

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Ombudsman/For Serambinews.com
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr Taqwaddin. 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kasus kriminal dan kekerasan bersenjata kembali merebak di Aceh. Dalam sepekan, ada tiga kasus yang terjadi di tiga wilayah.

Pertama, kasus penyerangan Pos Polisi (Pos Pol) di Panton Reu, Aceh Barat pada Kamis (28/10/2021) dini hari yang belakangan diketahui tersangkanya berinisial DP.

Di hari yang sama, kasus kedua terjadi yaitu penembakan Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI wilayah Pidie, Alm Kapten Abd Majid di Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Pidie.

'Sang Kapten' dieksekusi oleh F (42), pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang cukur, sedangkan dua tersangka lainnya D (43) dan M (41) sehari-hari bekerja sebagai petani dan wiraswasta.

Baca juga: Kasus Penembakan Dantim BAIS Pidie, Tukang Cukur Eksekusi Sang Kapten dengan SS1, Ini Kode Aksinya

Berselang tiga hari atau Minggu (31/10/2021) malam, terjadi kasus perampokan yang dilakukan tiga pelaku menggunakan senpi laras pendek terhadap salah satu toko di Kecamatan Peunaron, Aceh Timur.

Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh, Dr H Taqwaddin SH SE MS mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini.

"Saya harap agar pihak kepolisian secara optimal melakukan berbagai upaya preventif mencegah maraknya kekerasan bersenjata," katanya kepada Serambinews.com, Senin (1/11/2021).

"Kepada pihak-pihak yang melakukan atau akan melakukan kekerasan dengan motif apapun saya imbau agar segera menghentikan," harapnya.

Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Penembakan Pospol Aceh Barat

Sebab dengan kondisi seperti ini, menurut Taqwaddin yang terusik adalah masyarakat.

"Kasihan warga masyarakat Aceh yang selama ini sedang menikmati hidup aman dan tertib menjadi terusik karena kejadian-kejadian seperti ini," ujar dia.

Karena itu, Taqwaddin mengajak semua pihak untuk saling bahu membahu memelihara sistem keamanan keliling (siskamling) di sekitar.

"Dalam kaitan dengan pelayanan publik, saya harapkan agar semua kejadian ini jangan sampai mengganggu pelayanan publik. Kasihan rakyat," ungkap Taqwaddin.

Baca juga: VIDEO - Tiga Tersangka Penembak Komandan Bais TNI Pidie Ditangkap

Begitu juga kepada media massa dan media sosial, Taqwaddin juga mengimbau agar lebih bijak dalam menulis, jangan sampai judul berita semakin membuat rakyat takut dan menjadikan Aceh kurang kondusif untuk dikunjungi.

"Hal ini penting saya imbau agar jangan sampai gara-gara pemberitaan terkait hal tersebut menjadikan pembangunan Aceh terhambat," tutupnya.(*)

Baca juga: Partai Aceh Kunjungi dan Bantu Korban Banjir Tangse: Ada Sembilan Titik Ruas Jalan Gampong Putus

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved