Jokowi Tunjuk KSAD Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI Gantikan Marsekal Hadi Tjahjanto

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa dipilih Presiden Jokowi menjadi calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa. 

SERAMBINEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa dipilih Presiden Jokowi menjadi calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Hal ini diketahui setelah Mensesneg Pratikno mengirim surat presiden (surpres) ke DPR RI. 

"Karena itu pada hari ini melalui mensesmeg presiden telah menuampikan surpres mengenai calon Panglima TNI kepada DPR RI atas nama Jendral Andika Perkasa," kata Ketua DPR RI Puan Maharani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/11/2021). 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 November 2021 usianya tepat berumur 58 tahun.

Artinya, mantan KASAU itu akan memasuki masa pensiun bila menilik aturan dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. 

Sebelumnya ada dua nama yang digadang-gadang akan menjadi penerus kepemimpinan Hadi.

Dua orang itu adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menyebut kemungkinan hari ini surpres dikirim Kepala Negara ke legislatif. 

"Kalau lihat pensiunnya, November ya? Ya, mungkin 1-2 hari ini ada keputusan," kata pria yang karib disapa Cak Imin itu di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/11/2021). 

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyebut masih ada waktu sebelum pensiunnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Dia mengatakan jika ada surpres pergantian panglima, maka surat tersebut bakal dikirim ke Komisi I DPR.

Setelah itu Komisi I bakal menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau  fit and proper test kepada calon panglima yang ditunjuk oleh Presiden RI. 

"Hasil fit and proper test dilaporkan ke pimpinan DPR dan DPD dan DPR nanti akan berkirim surat kepada bapak presiden itu," ujarnya. 

Politikus PDIP itu mengatakan masih ada waktu sebelum Marsekal Hadi Tjahjanto pensiun.

Baca juga: Jenderal TNI Andika Perkasa Hapus Tes Perawan Calon Korps Wanita, Komnas Perempuan Beri Apresiasi

Baca juga: Profil Jenderal Andika Perkasa, Calon Kuat Panglima TNI, Lama di Kopassus dan Punya 3 Gelar S2 di AS

PROFIL Jenderal Andika Perkasa

Inilah profil Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) calon kuat Panglima TNI.

Nama Jenderal TNI Andika Perkasa digadang-gadang sebagai sosok yang berpeluang menjadi Panglima TNI.

Saat ini, jabatan Panglima TNI masih dipegang oleh Marsekal Hadi Tjahjanto.

Panglima Hadi diperkirakan akan pensiun pada akhir 2021 sehingga muncul pertanyaan, siapa sosok yang akan menggantikannya?

Pengamat militer, Aris Santoso mengatakan, Jenderal Andika Perkasa yang saat ini menjabat sebagai KSAD berpeluang besar untuk menjadi calon panglima TNI.

Lantas, seperti apa sosok Andika Perkasa?

1. Biodata Andika Perkasa

Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964.

 
Dalam kehidupan pribadi, Andika Perkasa menikah Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono atau yang karib disapa Hetty.

Bila menilik nama belakangnya, awam akan menyambungkan sosok Hetty dengan salah satu jenderal purnawirawan Tanah Air.

Ya, Hetty adalah putri mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.

AM Hendropriyono disebut sebagai ikon pasukan elite Kopassandha atau yang kini bernama Kopassus.

Dengan demikian, Andika Perkasa adalah menantu AM Hendropriyono.

2. Riwayat pendidikan Andika Perkasa

Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.

Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, ia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer.

Dilansir Kompas.com, Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.

Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika Perkasa mendapatkannya saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.

Andika Perkasa adalah lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.

Ia pun memiliki tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD.

Sementara di bidang kemiliteran, Andika Perkasa adalah lulusan Akademi Militer pada 1987.

3. Perjalanan karier Andika Perkasa

Masih dari Kompas.com, setelah lulus dari Akmil, Andika bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.

Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).

Kemudian Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).

Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.

Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.

Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal.

Dua hari setelah Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.

Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.

Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.

Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).

Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.

Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.

4. Dilantik jadi KSAD

Erick Thohir dan KSAD Jenderal Andika Perkasa (Tangkap Layar YouTube TNI AD)
Pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.

Menurut Presiden, Andika adalah sosok yang komplet lantaran pengalamannya memimpin sejumlah satuan di TNI.

"Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah jadi Pangdam, pernah jadi Komandan Paspampres, sebelumnya juga pernah di Penerangan TNI."

"Saya kira tour of duty-nya komplet, semuanya komplet," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Presiden menyatakan tidak menjadikan angkatan sebagai faktor utama dalam memilih pimpinan tertinggi di matra TNI AD tersebut.

Diketahui, Andika adalah angkatan Akmil 1987 sehingga melewati beberapa perwira tinggi seniornya.

"Ini bukan masalah dari muda atau tua, ya. Sekali lagi, semua ada hitung-hitungannya."

"Terutamanya, yaitu pengalaman, rekam jejak, khususnya pendidikan-pendidikan yang telah dijalani."

"Semuanya itu kami lihat," lanjut Jokowi.

Selain menjadi KSAD, Andika Perkasa juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus 2020. (Kompas/ Tribunnews.com)

Baca juga: Kuota Pupuk Subsidi Aceh Dikurangi, Sebanyak 10.199 Ton

Baca juga: Ibu Muda Tewas Diracun Kerabat, Pelaku Dendam dan Cemburu Pada Suami Korban Sering Bonceng Istrinya

Baca juga: Buntut Pencabulan Istri Tahanan hingga Salah Tunjuk Tersangka, 9 Perwira Polisi di Sumut Dicopot

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved