Breaking News

Berita Kutaraja

Lagi, Anak Jalanan Komunitas ‘Vespa Modifikasi’ Ditertibkan di Ulee Lheue, Dominan Asal Luar Aceh

Sekelompok anak jalanan dari komunitas vespa yang sudah dimodifikasi asal jadi tersebut umumnya berasal dari luar Aceh.

Penulis: Misran Asri | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Banda Aceh menertibkan sekelompok anak-anak komunitas vespa modifikasi yang berasal dari luar Kota Banda Aceh di kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (2/11/2021). 

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Petugas gabungan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banda Aceh bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Kota Banda Aceh menertibkan sejumlah anak jalanan di kawasan Pelabuhan Ulee Ulee, Banda Aceh.

Sekelompok anak jalanan dari komunitas vespa yang sudah dimodifikasi asal jadi tersebut umumnya berasal dari luar Aceh.

Namun, selama keberadaan mereka dengan vespa modifikasi yang memakan banyak ruang jalan tersebut di Kota Banda Aceh, dinilai mengganggu ketertiban umum dan tidak sesuai nilai-nilai syariat yang berlaku di Kota Banda Aceh.

Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, M Hidayat, SSos didampingi Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial, TM Syukri, SSos, MAP mengatakan, penertiban yang dilakukan pada Senin (1/11/2021) sampai dengan Rabu (3/11/2021) tadi sore.

Petugas terus memantau agar tidak ada lagi komunitas dari vespa yang sama masuk ke Banda Aceh. Karena kehadiran anak-anak jalanan itu sudah menimbulkan keresahan masyarakat.

“Vespa mereka yang dimodifikasi dengan kondisi asal jadi itu memakan ruas jalan, sehingga para pengguna jalan, terutama para pengendara mobil yang ingin mendahului vespa-vespa yang dimodifikasi itu agak kesulitan,” paparnya.

Baca juga: Tidur di ATM dan SPBU, Puluhan Anak Punk Diamankan Satpol PP, Ini Asal Mereka

“Karena kalau ingin menyalip harus memastikan terlebih dahulu kondisi di depan aman. Lalu tidak ada pengendara lain yang berada di sisi kiri dan kanan jalan,” terang dia.

Syukri menerangkan, sejumlah anak-anak jalanan tersebut datang dari luar Kota Banda Aceh, bahkan dominan di antara mereka berasal dari luar Aceh, meliputi Jambi, Lampung, Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

“Hanya satu di antara mereka yang berasal dari Jeunieb, Kabupaten Bireuen yang diperkirakan sebagai pemandu bagi rekan-rekannya itu,” kata Syukri, Rabu (3/11/2021), kepada Serambinews.com.

Ia mengatakan, anak-anak jalanan tersebut sedang melakukan konvoi dengan tujuan akhirnya adalah titik Nol Kilometer Sabang.

Namun sebelum menyebrang ke Pulau Weh, mereka singgah beberapa hari di Banda Aceh dengan menginap di SPBU. Bahkan meminta-minta uang kepada warga yang melintasi di SPBU tersebut.

Menyikapi kondisi tersebut, TRC Dinsos serta petugas Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh melakukan penertiban dengan memberikan pembinaan kepada anak-anak jalanan itu.

Baca juga: Satpol PP Banda Aceh Jaring Puluhan Anak Jalanan, Sebagian Mulai Dibawa ke Ladong

“Petugas hanya menasehati dan meminta mereka keluar dari Kota Banda Aceh, karena keberadaan mereka menimbulkan keresahan bagi masyarakat,” sebut Syukri.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial ini juga menerangkan selepas para anak jalanan ini diminta meninggalkan Kota Banda Aceh, dari kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, petugas TRC Dinsos dan Satpol PP mengawal hingga ke Bundaran Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved