Guru Dibunuh Perampok
Takziah ke Rumah Guru yang Dibunuh Perampok, Kadisdik Aceh Berharap Pelaku Segera Ditangkap
Alhudri menegaskan, dirinya sangat menyesali apabila para guru diganggu, karena mereka ini adalah para pendidik negeri ini.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Saijal menambahkan, pihaknya sekeluarga sangat iklas jika almarhumah dipanggil oleh Allah. Akan tetapi dengan kejadian seperti ini yang membuat pihak keluarga berduka.
"Tapi kami yakin serapi apapaun kejahatan ditutup semua ini akan tersibak pada waktunya," tutup Saijal.
Dalam kunjungan tersebut, Kadisdik Aceh juga memberikan santunan untuk keluarga yang diterima oleh Agusni, suami dari almarhumah.
Dalam rombongan takziah turut ikut hadir para pejabat struktural di lingkup Dinas Pendidikan Aceh, Kacabdin Aceh Barat, Kacabdin Sabang, Kacabdin Nagan Raya, Kacabdin Abdya, Koordinator Pengawas Sekolah (Korwas), PGRI, IGI, MKKS dan para guru.
Seperti diberitakan Fitriani (45), warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, ditemukan meninggal dunia dengan bersimbah darah di belakang rumahnya, pada Kamis (4/11/2021) malam seusai shalat Isya. Korban yang berprofesi sebagai guru itu diduga dirampok dan kemudian dibunuh secara sadis oleh pelaku yang belum teridentifikasi. Jika dilihat dari kondisi kepalanya yang pecah dan terurai, Fitriani diduga dihabisi oleh pelaku menggunakan batu koral.
“Kami berpisah menjelang shalat Isya karena saya ke masjid untuk shalat berjamaah. Saat saya pulang, kondisi rumah sepi dan saat saya panggil tidak ada jawaban. Lalu, saya mencarinya ke warung dan rumah tetangga, tapi tidak ketemu. Kemudian, saya pulang lagi ke rumah. Akhirnya, saya temukan istri saya di belakang rumah dalam kondisi sudah meninggal dunia,” kata Agusni, suami korban saat ditemui sejumlah wartawan termasuk Serambi di rumanya kawasan Desa Suak Timah, Jumat (5/11/2021).
Temuan itu, menurut Agusni, membuat dirinya terkejut dan nyaris tidak percaya dengan apa yang dialami istrinya tersebut. Lalu, sambung Agusni, ia meminta tolong kepada tetangga dan tak lama kemudian informasi tentang kejadian tersebut akhirnya tersebar luas. Pihak kepolisian yang juga mendapat kabar tersebut, pada malam itu juga langsung mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit untuk diautopsi.
Agusni mengungkapkan, selama ini pihaknya tidak ada masalah dengan siapapun. Karena itu, menurut Agusni, kejadian tersebut membuatnya sangat terpukul. “Emas yang hilang ada sekitar 30 gram. Emas itu berupa gelang tangan dan kalung yang dipakai istri saya,” ujarnya. Ia berharap, pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku pembunuh istrinya dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Sementara itu, Keuchik Suak Timah, Tabrani menyebutkan, warganya yang meninggal tersebut merupakan guru PNS yang mengajar di SMK Arongan Lambalek. “Korban dikebumikan pada Jumat (5/11/2021) pagi di rumahnya,” ujar Keuchik.
Amatan Serambi, sore kemarin, pintu pagar rumah korban terlihat sepi dan sudah dipasang police line oleh personel Polres Aceh Barat. Tak ada seorang pun terlihat di pekarangan atau dalam rumah yang berada di jalan Meulaboh-Banda Aceh kawasan Desa Suak Timah. Agusni melaksanakan kenduri dan doa bersama untuk almarhum di tempat saudaranya yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Andrianto Argamuda, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, untuk mengungkap pembunuhan itu, pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi. “Untuk tersangka, hingga sore tadi (sore kemarin-red) belum ada. Kita terus bekerja, semoga pelaku bisa segera kita temukan,” ungkap Andrianto.(*)