PRT Dalangi Pembunuhan Majikan Juragan Elpiji di Padang, Mengaku Sakit Hati Sering Dimarahi Korban
Selain YN, suaminya G (60) mengalami patah tulang tangan karena dianiaya perampok tersebut.
SERAMBINEWS.COM, PADANG - Kasus pembunuhan juragan elpiji di Kota Padang, Sumatera Barat, akhirnya terkuak.
Dalang dari aksi pembunuhan disertai perampokan ini adalah pembantu rumah tangga (PRT) korban sendiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, wanita berinisial YN (58) ditemukan tewas di rumahnya.
Lokasinya berada di Kuranji, Padang, Sumatera Barat pada Minggu (24/10/2021) dinihari.
Selain YN, suaminya G (60) mengalami patah tulang tangan karena dianiaya perampok tersebut.
YN sendiri dikenal sebagai juragan elpiji.
Kapolresta Padang, Kombes Imran Amir menjelaskan, otak dari kasus ini adalah pembantu dari korban, EN.
Dalam beraksi, wanita 23 tahun itu tidak sendiri.
Ia dibantu RF (23) yang bekerja sebagai satpam di rumah korban dan RN (42) saudara dari EN.
"Tiga dari pelaku perampokan dan pembunuhan sudah kita tangkap. Tiga lagi masih buron," ucap Imran, dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/11/2021).
Imran melanjutkan penjelasannya, diketahui rencana jahat sudah dibahas sejak Lebaran 2021 lalu.
Sementara untuk melancarkan aksi ini, RF berpura-pura disekap.
"Jadi pelaku yang berprofesi sebagai satpam ini berpura-pura disekap. Padahal ikut membantu masuknya tiga eksekutor ke dalam rumah," kata Imran.
Setelah masuk rumah, tiga eksekutor langsung melakukan penyekapan kepada penghuni rumah dan menghabisi korban YN karena melawan.
Sementara RN bertugas mencari eksekutor sebagaimana permintaan dari saudaranya, EN.
Motif sakit hati
Imran kemudian membeberkan motif dari kasus ini.
Ia mengatakan, kepada polisi, EN nekat mendalangi aksinya tersebut karena sakit hati kepada korban YN yang sering memarahinya.
"Pelaku EN mengaku sakit hati karena sering dimarahi korban YN yang meninggal dunia dalam kejadian itu," imbuh Imran, dikutip dari Kompas.com.
EN merencanakan perampokan di rumah majikannya saat pulang ke kampung halamannya di Sumatera Selatan saat Lebaran 2021.
"Saat itu pelaku bercerita pada saudaranya RN dan kemudian merencanakan perampokan. RN kemudian mencari eksekutornya," kata Imran.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Guru SMK di Aceh Barat, 4 Saksi Diperiksa Termasuk Suami Korban,Tersangka belum Ada
Baca juga: Kronologis Istri Dalangi Pembunuhan Suaminya Hingga Sewa 5 Pembunuh, Pelaku Tuduh Korban Selingkuh
Kronologi kejadian
Dihimpun dari TribunPadang.com, kronologi kejadian ini bermula 3 orang tak dikenal masuk ke rumah korban.
Lokasinya berada di sebuah rumah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.
Pada pada Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 21.00 WIB, para pelaku memulai aksinya.
Mereka memasuki rumah lewat kamar pada bangunan yang ada di belakang rumah.
Di sana, perampok menyekap seorang petugas keamanan rumah berinisial RF (23).
RF saat itu yang sedang salat langsung disekap dan diikat kaki tangannya dengan menggunakan tali.
RF kemudian baru bisa melepaskan ikatannya pada Minggu (24/10/2021) pukul 05.00 WIB.
RF menolong korban lainnya
Ternyata, RF bukan satu-satunya korban yang disekap oleh pelaku.
Fakta ini terungkap setelah RF berhasil melepaskan ikatannya.
Kapolsek Kuranji, AKP Sutrisman mengatakan, RF berhasil membebaskan diri dengan bantuan gunting.
“RF memutus tali yang mengikat tangan korban dengan menggunakan gunting," urai Sutrisman, dikutip dari TribunPadang.com.
Setelah itu, RF masuk ke dalam ruang utama rumah setelah mendengar ada suara orang menggedor-gedor pintu kamar.
Saat membukanya, ia menemukan YN (58) yang merupakan pembantu rumah, dalam keadaan tangan terikat.
Setelah ia melepaskan YN, ia kembali mendengar suara dari kamar mandi dan menemukan ibu YN berinisial AA (83) tergeletak.
YN merupakan pemilik rumah sekaligus juragan elpiji.
Kemudian, RF mengangkat AA dan meletakkannya di atas sofa.
Sementara itu, suami YN berinisial G (60) ditemukan di kamar mandi di ruangan yang lain.
Sama dengan korban lainnya, G juga disekap dan menderita patah tangan.
Selanjutnya, RF dan yang lainnya menuju kamar YN yang saat itu dalam keadaan terkunci.
Mereka mendobrak pintu, lalu menemukan YN dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan mulut ditutup menggunakan kain.
YN pun ditemukan sudah tidak bernyawa.
Usai kejadian, RF meminta tolong ke warga sekitar.
"RF kemudian meminta tolong pada jemaah yang salat subuh di dekat rumah. Selanjutnya pukul 05.30 WIB warga melaporkannya ke kami,” kata Sutrisman.
Mobil dan perhiasan raib
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP.
Sedangkan korban G sudah mendapatkan perawatan di ke RS Bhayangkara.
Sementara jasad YN menjalani autopsi.
Rico menduga, pelaku perampokan dan penganiayaan itu lebih dari tiga orang.
"Diperkirakan lebih dari tiga orang," kata Rico, dikutip dari TribunPadang.com.
Dalam perampokan itu, pelaku membawa kabur sebuah mobil, emas seberat 92 gram, dan uang Rp80 juta.
Selain korban jiwa dan luka, aksi perampokan ini mengakibatkan korban rugi sekitar Rp500 juta.
Baca juga: BERITA POPULER – Konten Tak Senonoh Undang Reaksi Haji Uma, Penetapan Tersangka Janggal, MoU Batal
Baca juga: Menurut Pakar Diduga Sopir Vanessa Lalai Menyetir di Atas 100 Km/Jam Bukan Ngantuk: Jangan Keliru
Baca juga: Temui Bupati & Ketua DPRK Pidie, Asyraf Aceh: Nama Habib Abdurrahman Teupin Wan Diusul Jadi Pahlawan
Tribunnews.com: Ini Alasan PRT di Padang Habisi Nyawa Majikan