Breaking News

Internasional

Eropa Prihatin Atas Keputusan Israel Menetapkan Kelompok Sipil Palestina Sebagai Organisasi Teroris

Sebanyak lima negara besar Uni Eropa menyampaikan keprihatinan serius ke Israel. Eropa sangat prihatin atas keputusan Israel terhadap enam organisasi

Editor: M Nur Pakar
AFP/SAID KHATIB
Seorang remaja putri merekam anggota gerakan Jihad Islam Palestina berbaris untuk memberi solidaritas dengan tahanan Palestina di penjara Israel, di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, Palestina, Senin (27/9/2021) 

SERAMBINEWS.COM, ZURICH - Sebanyak lima negara besar Uni Eropa menyampaikan keprihatinan serius ke Israel.

Eropa sangat prihatin atas keputusan Israel terhadap enam organisasi masyarakat sipil Palestina sebagai kelompok teroris.

Keprihatinan itu disampaikan seusai Dewan Keamanan (DK) PBB pada Senin (8/11/2021) akan mencari informasi lebih lanjut dari otoritas Israel.

Khususnya, tentang alasan Israel menetapkan kelompok sipil itu sebagai organisasi teroris.

Dewan beranggotakan 15 orang tidak mengambil tindakan setelah konsultasi tertutup, seperti dilansir AP.

Tetapi Estonia, Prancis, Irlandia, Norwegia dan Albania, yang akan bergabung dengan DK PBB pada Januari 2022 bersikap lain.

Baca juga: Bocah Palestina Berusia 13 Tahun Meninggal Dunia Ditembak Pasukan Israel di Tepi Barat

Mereka mengatakan daftar itu memiliki konsekuensi yang luas bagi organisasi Palestina, baik dalam hal politik, hukum maupun keuangan.

Mereka mengatakan akan mempelajari dengan cermat informasi yang diberikan oleh Israel atas dasar penunjukan tersebut.

“Masyarakat sipil memiliki kebebasan mendasar sebagai landasan demokrasi terbuka,” kata pernyataan yang dibacakan oleh Duta Besar Estonia untuk PBB Sven Jurgenson

“Masyarakat sipil memberi kontributor penting bagi pemerintahan yang baik," tambahnya.

Dikatakan, termasuk hak asasi manusia, hukum internasional, nilai-nilai demokrasi dan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia, termasuk Israel dan Palestina.

“Ini juga berkontribusi pada upaya perdamaian dan membangun kepercayaan antara Israel dan Palestina,” kata pernyataan itu.

Bulan lalu, Israel mengatakan enam organisasi hak asasi manusia Palestina terkait dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Disebutkan, memiliki keterkaitan dengan gerakan politik kiri sekuler dengan sayap bersenjata yang telah melakukan serangan mematikan terhadap Israel.

Israel dan negara-negara Barat menganggap PFLP sebagai organisasi teroris.

Baca juga: Israel Ingin Bungkam Penentang Rezim Apartheid, Mengekang Dukungan Untuk Warga Palestina

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved