Berita Aceh Tamiang

Ironi, Kampung Ini Tak Miliki Kantor Desa, Padahal Lokasinya di Pusat Pemerintahan Kabupaten

Bagaimana tidak, berlokasi di pusat pemerintahan kabupaten, kampung ini justru sama sekali tidak memiliki ikon daerah maupun kantor datok penghulu.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Serambinews.com
Kondisi Kantor Datok Penghulu Kampung Bundar, Aceh Tamiang yang masih menumpang di bangunan bekas mushalla. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kampung Bundar, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang memang sangat ironi.

Bagaimana tidak, berlokasi di pusat pemerintahan kabupaten, kampung ini justru sama sekali tidak memiliki ikon daerah maupun kantor desa alias kantor datok penghulu.

Wawan, seorang warga mengungkapkan, minimnya fasilitas ini membuat kampung mereka kehilangan jati diri.

Padahal Kampung Bundar merupakan pusat pemerintahan di Aceh Tamiang karena terdapat Kantor DPRK dan Kompleks Perkantoran Pemkab Aceh Tamiang.

“Bupati, DPRK, dan hampir seluruh kantor dinas berada di Kampung Bundar, tapi untuk setingkat Kantor Datok dan gapura kami sama sekali tidak punya,” kata Wawan, Selasa (9/11/2021).

Wawan mengungkapkan, kondisi ini bertolak belakang dengan kampung lainnya yang telah memiliki kantor datok penghulu maupun gapura yang menjadi ikon daerah secara permanen.

Baca juga: VIDEO Sempat Jatuhkan Dua Remaja ke Sungai, Titi Kayu di Kampung Bundar Aceh Tamiang Diganti Besi

“Identitas kami sama sekali tidak ada, tidak ada simbol yang menandakan ini Kampung Bundar,” ungkapnya.

Persoalan ini secara khusus sudah disampaikan Wawan kepada anggota DPRA, Jauhari Amin ketika reses ke Kampung Bundar pada Sabtu (6/11/2021) lalu.

Wawan berharap melalui campur tangan anggota DPRA, pembangunan kantor datok penghulu bisa dipercepat.

Jauhari Amin dalam kesempatan itu sepakat dengan warga kalau keberadaan kantor Datok Penghulu sangat penting.

Dia menilai keberadaan kantor ini bukan sekadar identitas daerah, tapi juga menyangkut kenyamanan pelayanan masyarakat.

“Coba datok penghulunya undang tujuh anggota DPRA dapil sini, nanti kami bertujuh akan menemui bupati membahas pembangunan ini,” kata Jauhari.

Baca juga: Rawan Kecelakaan, Titi Kayu di Kampung Bundar Dipasang Garis Polisi

Datok Penghulu Kampung Bundar, Al Mahdar menjelaskan, selama ini pihaknya menumpang di sebuah bangunan bekas mushalla yang berada di halaman Masjid Syuhada, Karangbaru.

Bangunan itu dulunya dibangun masyarakat secara swadaya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved