Internasional
Rusia Akhiri Larangan Bekerja di Kantor, Jumlah Kematian Covid-19 Naik
Pemerintah Rusia mengakhiri larangan bekerja nasional seusai gelombang kasus Covid-19 turun. Sebaliknya, jumlah kematian akibat Covid-19 dalam satu
SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemerintah Rusia mengakhiri larangan bekerja nasional seusai gelombang kasus Covid-19 turun.
Sebaliknya, jumlah kematian akibat Covid-19 dalam satu hari terbanyak sejak awal pandemi
Sebanyak 80 lebih wilayah Rusia mengakhiri periode tidak bekerja dari 30 Oktober hingga 7 November 2021 yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin.
Pembatasan nasional itu menjadi yang terberat sejak awal pandemi Covid-19, lansir Reuter, Selasa (9/11/2021).
Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko mengatakan jumlah pasien mulai turun sejak minggu lalu.
Hal itu menjadi untuk pertama kalinya sejak awal Agustus 2021, meskipun tetap cukup tinggi.
Baca juga: Rusia Kembali Laporkan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi, Pekerja Diminta Tetap di Rumah
"Tidak diragukan lagi, penurunan itu karena hari-hari tidak bekerja," kata Mikhail Murashko.
"Tindakan ini telah membalikkan keadaan, dan sangat tepat, sejumlah daerah, kecuali lima wilayah memutuskan untuk memperpanjang hari rezim mati," ujarnya.
Dia menyebutkan ada 1,36 juta orang yang menjalani berbagai macam pengawasan atau perawatan medis Covid-19.
Gugus Tugas Virus Corona pemerintah melaporkan rekor kematian satu hari sebanyak 1.211 orang.
Sedangkan kasus baru Covid-19 tercatat 39.160 orang dalam 24 jam terakhir ini.
Namun, telah turun dari puncaknya 41.335 orang pada Sabtu (6/11/2021).
Baca juga: Vladimir Putin Perintahkan Liburan Berbayar Sepekan, Usai Angka Kematian Covid-19 Melonjak
Di Moskow, Walikota Sergei Sobyanin mengatakan minggu mendatang ini akan sangat penting bagi ibu kota.
Dia menyatakan akan jelas pada akhirnya tindakan apa yang perlu dipertahankan.
Dia berharap situasi akan lebih atau kurang stabil.
Banyak daerah yang telah mencabut penutupan tempat kerja akan meminta pengunjung untuk menunjukkan kode QR di ponsel.
Khususnya saat mengunjungi kafe, restoran, atau pusat perbelanjaan untuk membuktikan telah divaksinasi atau sebelumnya terkena virus.(*)
Baca juga: Putin Sarankan Erdogan Gunakan Vaksin Sputnik V, Antibodi Sangat Tinggi