Berita Aceh Timur
Aceh Timur Petakan Daerah Rawan Bencana, Berikut Persebarannya
Lebih lanjut, katanya, untuk menghadapi ancaman bencana maka Pemkab Aceh Timur telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana banjir, longsor...
Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Lebih lanjut, katanya, untuk menghadapi ancaman bencana maka Pemkab Aceh Timur telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana banjir, longsor, angin punting beliung dan gelombang tinggi, di 24 kecamatan di Aceh Timur.
Laporan Seni Hendri Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Sekda Aceh Timur, Ir Mahyuddin MSi mengatakan, berdasarkan peringatan dini bencana dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG ), bahwa Kabupaten Aceh Timur masuk dalam status banjir pada pertengahan November dan Berlanjut sampai Februari Tahun 2022.
“Mengingat status rawan banjir, maka kita perlu mengambil langkah antisipasi secara dini untuk waspada dan tanggap bencana yang bisa terjadi kapan saja,” ungkap Sekda saat, Apel Gelar Pasukan Siaga Bencana tahun 2021 di Lapangan Upacara Puspemkab Aceh Timur, Kamis (18/11/2021).
Sekda mengatakan, melalui kesempatan ini pihaknya mensinergikan kesiapan dalam penanganan jika bencana terjadi bencana alam maupun non alam.
Lebih lanjut, katanya, untuk menghadapi ancaman bencana maka Pemkab Aceh Timur telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana banjir, longsor, angin punting beliung dan gelombang tinggi, di 24 kecamatan di Aceh Timur.
“Kita telah mengerahkan stakeholder di seluruh level pemerintahan mulai camat, gampong sampai dusun di daerah rawan untuk melakukan antisipasi terhadap potensi bencana. Sebagai antisipasi faktor resiko dampak bencana, dapat diminimalisir dengan menjaga lingkungan sekitar. Seperti membersihkan sampah di aliran sungai, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kesehatan, merapikan pohon besar dan sebagainya,” ujar Sekda.
Dalam kesempatan itu Sekda turut menegaskan agar semua petugas yang disiagakan tetap mematuhi protokol kesehatan covid 19.
Adapun, para petugas yang disiagakan diantaranya Polri, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD, Basarnas, Damkar, relawan dan stakeholder lainnya.
"Selain memperhatikan faktor evakuasi korban bencana, juga harus mengedepankan protokol kesehatan agar tidak bertambahnya penyebaran Covid-19," harapnya. (*)
Baca juga: Bencana Alam Landa Bener Meriah, dari Tanah Longsor Hingga Banjir,3 Jembatan Rusak & 3 Desa Terendam