Kajian Islam

Ini Nasihat Khatib Shalat Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek Banda Aceh

Kehidupan di dunia memang hanya sementara, karena kehidupan yang kekal berada di alam akhirat kelak.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Khatib Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek Banda Aceh, Jumat (19/11/2021), Tengku Munawar A Wahab 

Nasihat mengenai hari akhir tersebut dijelaskan oleh khatib Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL) Banda Aceh, Jumat (19/11/2021).

SERAMBINEWS.COM – Kehidupan di dunia memang hanya sementara, karena kehidupan yang kekal berada di alam akhirat kelak.

Apapun yang dilakukan di dunia, maka Allah akan memintai pertanggungjawaban atas yang dilakukan tersebut.

Apabila melakukan kebaikan dan bernilai ibadah, maka pahala (kebaikan) yang akan diperoleh.

Sedangkan jika yang dilakukan kemungkaran, maka akan mendapat dosa (kerugian) untuk diri sendiri.

Nasihat mengenai hari akhir tersebut dijelaskan oleh khatib Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL) Banda Aceh, Jumat (19/11/2021).

Khatib khutbah Jumat di HKL, yakni Tengku Munawar A Wahab dengan Imam Tengku M Iqbal Syekh Muda.

Apapun dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan

Khatib mengulas apapun yang dikerjakan di dunia, maka pada hari akhir akan dimintai pertanggungjawaban, sekecil apapun dan seberat apapun.

Apabila kebaikan dilakukan maka akan mendapatkan kebaikan pula, sedangkan apabila melakukan kejahatan maka akan mendapatkan balasan yang setimpal pula.

“Kita akan bertemu dengan Allah SWT, saat bertemu apapun yang kita lakukan di dunia akan menjadi pertanggungjawaban di akhirat,” ulas khatib dari atas mimbar.

Khatib juga mengatakan bahwa kehidupan di dunia ini ibarat permainan dan senda gurau, sehingga untuk mendapatkan surga, semasa di dunia inilah sebagai pembuktian apakah seorang manusia ditempatkan di Surga atau di Neraka.

“Kehidupan di dunia Ibarat permainan dan senda gulau, hasilnya di akhirat,  akan mendapatkan kemenangan atau kekalahan, kalah akan mendapatkan neraka dan menang akan mendapatkan surga,” tambah khatib.

Ramai manusia tertipu

Ramai manusia tertipu saat menjalani kehidupan, mereka mengira kehidupan akan memberikan segalanya.

Padahal kehidupan tidak akan pernah bisa dikejar, semakin mengejar kesenangan dunia maka kesenangan tersebut semakin jauh, semakin jauh bahkan melelahkan.

Karena, kehidupan di dunia bukanlah untuk mencari kesenangan, melainkan kehidupan di dunia ini untuk mencari ketenangan. Kesenangan yang hakiki akan diperoleh apabila berhasil melewati ujian di dunia dan ditempatkan di Surga.

Apabila layak masuk Surga, maka hal inilah yang menjadi kesenangan yang tidak ada duanya seperti di dunia.

Kesenangan di akhirat melebihi keseluruhan kesenangan yang ada di dunia.

“Sungguh, banyak yang tertipu dengan kehidupan di dunia ini, dunia sebagaimana dan sekuat apapun dikejar, maka tidak akan pernah terkejar, hidup di dunia ini untuk mencari ketenangan, bukan untuk mencari kesenangan,” ucap khatib.

Durasi 60 tahun

Durasi hidup di dunia bisa dijelaskan 60 tahun dan apabila melebihi 60 tahun itu adalah bonus.

Ada orang yang menjalani hidup selama 60 tahun ini dengan baik dan bertakwa.

Adapula, orang dalam 60 tahun tersebut menjalani hidup dengan semena-mena dan melakukan segala tindakan yang dilarang agama.

Apabila napas terakhir telah dihembuskan, apabila mata terpejam dan tidak bisa Kembali melihat dunia, apabila tempat tinggal telah berpindah ke liang lahat, maka kehidupan di dunia ini menjadi sebuah kenangan bagi orang yang telah meninggal.

Sekuat dan sehebat apapun seorang manusia, apabila telah meninggal, tidak akan bisa ia Kembali ke dunia meskipun semasa hidup dirinya memiliki jabatan dan harta sejagat.

“Durasi hidup bisa dikatakan 60 tahun, setelah itu habis semua, ada yang meninggal dalam keadaan bertakwa ada pula yang meninggal dalam keadaan berdosa. Pindah ke alam kubur, manusia akan meninggalkan seluruh kesenangannya di dunia dan menjalani kehidupan baru dengan mengandalkan amal ibadahnya,” tutup khatib. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

TERKAIT

Baca juga: VIDEO POPULER BAHASA ACEH Ikan Marlin 105 Kg, Harimau di Trumon dan Banjir Rendam Banda Aceh

Baca juga: VIDEO POPULER BAHASA ACEH Warga Aceh di Malaysia, Demo di Aceh Barat dan Eksekutor TNI di Pidie

Baca juga: VIDEO POPULER BAHASA ACEH Grup Zikir Penjara Lhokseumawe, Sandiaga ke Banda Aceh & Seuneut di Pidie

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved