Berita Lhokseumawe
Mahasiswa Bantu Pemasaran Batubata Warga
Mahasiswa KKN PPM Unimal membantu pembuatan dan pemasaran batu bata milik masyarakat di Geulumpang Sulu Barat, Aceh Utara.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Mahasiswa KKN PPM Universitas Malikussaleh kelompok 044 ikut berpartisipasi membantu pembuatan batu bata milik masyarakat di Desa Geulumpang Sulu Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Termasuk membantu memasarkan melalui media sosial
Para mahasiswa tergabung dalam kelompok 044 sebanyak 10 orang, yakni Nurma Yunita, Nabila Mutiara Sari, Atikah, Reza Umamy Hutabarat, M. Alvikri dari Prodi Teknik Industri, Dedek Elviana Dewi dan Vera Nanda dari Prodi Manajemen.
Lalu, Maulidia Nanda dari Prodi Administrasi Publik, Ismail Dari Prodi Agribisnis, dan terakhir T. Rahmat Fazil dari Prodi Hukum. Dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) DR. Malahayati S. H., LL. M.
Nutma Yunita mewakili teman-temannya, Minggu (21/11/2021), menyebutkan, pihaknya membantu pembuatan batu-batu di dapur miliknya Afdar.
Diceritakan, selama ini, untuk menginjak-injak tanah yang merupakan langkah awal membuat bata, Afdar harus menyewa buruh dan digaji sebesar Rp 150 ribu.
Lalu, untuk memindahkan tanah ke lokasi pembuatan batu bata, Afdar juga menyewa buruh dan digaji sebesar Rp 60 ribu.
"Untuk proses pembuatan pembentukan batu bata, dilakukan sendiri oleh keluarga Pak Afdar. Namun saat pembakaran batu bata, Pak Afdar mengupah orang lain," jelasnya.
Baca juga: 2.753 Honorer Pemko Lhokseumawe Diputus Kontrak, Untuk Hemat Keuangan yang Makin Berkurang
Baca juga: BREAKING NEWS - Hasil Fit and Proper Test, AHY Tetapkan Muslim Ketua Partai Demokrat Aceh
Untuk harga jual, satu buah batu bata belum jadi (belum melalui proses pembakaran) dibandrol dengan harga Rp 250, sednagkan batu bata yang sudah jadi, dijual dengan harga Rp 450 perbuah.
Biasanya, Afdar mampu memproduksi batu bata sebanyak 300 buah per harinya. Serta pembakaran batu bata dilakukan dua kali dalam sebulan. "Sehibgga Pak Afdar mampu meraup keuntungan Rp 500 ribu sampai Rp 1 jita per bulannya," paparnya.
Jadi, dengan kondisi Afdar, maka dalaam beberapa hari ini, pihak mahasiswa tersebut pun berinisitif membantu dalam pembuatan, sekaligus pemasaran batu bata lewat media sosial yaitu Facebook.(*)