Berita Banda Aceh

RAPBA 2022 Capai Rp 15,9 Trilliun, Pengamat Ingatkan Gubernur Aceh soal Rumah Duafa

Pemerintah Aceh sudah menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (RAPBA) tahun 2022 ke DPRA pada Senin (22/11/2021) malam

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
IST
Rustam Effendi, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemerintah Aceh sudah menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (RAPBA) tahun 2022 ke DPRA pada Senin (22/11/2021) malam.

Besarannya mencapai Rp 15,954 trilliun, lebih rendah dari APBA tahun 2021 sebesar Rp 16,482 triliun.

Pengamat Ekonomi Aceh, Rustam Effendi mengingatkan Gubernur Aceh Nova Iriansyah agar tidak lupa dengan program pembangunan rumah duafa.

Diketahui untuk tahun depan, Pemerintah Aceh berencana membangun 3.256 unit rumah duafa di seluruh Aceh.

“Terkait dengan rencana Pemerintah Aceh untuk membangun rumah duafa sebanyak 3.256 unit pada tahun 2022 seperti dicantumkn dalam RAPBA 2022, menurut pandangan saya, sangat positif,” kata Rustam kepada Serambinews.com, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Selain NasDem, PAN Aceh Juga Alami Prahara yang Sama, Mundurnya Pengurus Partai

Meskipun jumlah unit rumah yang dibangun masih kurang dari target yang tercantum dalam RPJM Aceh 2017-2022, tetapi Rustam tetap memberikan apresiasi kepada pemerintah.

Menurutnya, tidak ada kata terlambat dalam membangun, khususnya rumah duafa.

“Tidak ada istilah terlambat. Pembangunan rumah duafa ini akan berdampak langsung, khususnya pada upaya pengentasan kemiskinan di Aceh.

Apalagi mengingat kondisi selama pandemi ini ada kecenderungan angka kemiskinan meningkat sebagai implikasi dari terbatasnya aktivitas ekonomi dan sosial akibat pandemi,” ujarnya.

Baca juga: Pria dan Bocah Hanyut di Gayo Lues, Air Deras Berserta Kayu dan Batu Datang Saat Seberangi Sungai

Begitupun, Rustam yang juga dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (USK) ini meminta para elite politik di Aceh agar tidak lagi bersikap kontra soal rencana pembangunan rumah duafa.

Dimana pada tahun 2021 tertunda akibat tidak adanya anggaran perubahan.

“Buang sikap ego dan hindari membenarkan diri sendiri. Bangun sikap kolektif yang konstruktif demi kemajuan daerah ini.

Jangan lagi persoalkan besar-kecil jumlah rumah yang dibangun, melainkan fokus aja untuk merealisasikan pembangunan rumah duafa pada tahun 2022 mendatang demi perbaikan nasib rakyat yang butuh sentuhan program pembangunan,” ungkapnya.(*) 

Baca juga: Kapan Makmum Mulai Baca Al-Fatihah? Setelah atau Serentak Dengan Imam? Ini Kata Ustad Abdul Somad

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved