Kesehatan

11 Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Gejala Sering Kesemutan

Es dapat membantu mengurangi pembengkakan yang dapat memberi tekanan pada saraf. Oleskan kompres dingin atau kompres es yang dibungkus ke bagian tubuh

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Tribunnews.com
Ilustrasi kesemutan pada kaki 

SERAMBINEWS.COM - Apakah bagian kaki atau tangan mengalami kesemutan

Biasanya, ini terjadi ketika terlalu lama duduk atau duduk dengan posisi yang salah.

Akibatnya, titik-titik tertentu di bagian kaki atau tangan mengalami kesemutan yang sangat mengganggu.

Sering kesemutan sebenarnya merupakan masalah kesehatan umum.

Biasanya, durasi kesemutan bersifat sementara dan akan segera hilang.

Kadang kala, gangguan kesehatan yang dalam istilah medis dikenal dengan paresthesia ini juga sering disertai dengan gejala seperti ditusuk peniti atau jarum.

Namun dalam beberapa kasus, kesemutan juga bisa datang dengan gejala lain seperti nyeri, gatal hingga sensasi mati rasa atau pengecilan otot.

Kesemutan dengan gejala seperti itu bisa jadi tanda ada penyakit serius yang mendasari.

Baca juga: Cara Mudah Mengatasi Kesemutan pada Tubuh, dr Zaidul Akbar Sarankan Rutin Minum Rempah Ini

Baca juga: Jangan Abaikan! Ini Penyebab Tangan Sering Kesemutan, Begini Indikasinya

Cara mengobati sering kesemutan tergantung pada penyebabnya.

Oleh sebab itu, sebelum mengetahui perawatannya, simak terlebih dahulu beberapa penyebab yang membuat seseorang sering mengalamai kesemutan.

Penyebab kesemutan

Beberapa penyebab yang membuat orang bisa mengalami kesemutan antara lain sebagai berikut.

- Sikap tubuh yang salah

Kebanyakan orang pernah mengalami parestesia sementara di beberapa titik.

Dilansir dari Medical News Today, penyebab umumnya ialah karena beberapa kebiasaan atau posisi beristirahat yang salah.

Beberapa kebiasaan itu seperti:

- menyilangkan kaki terlalu lama
- duduk atau berlutut untuk waktu yang lama
- duduk di atas kaki
- memakai celana, kaos kaki, atau sepatu yang terlalu ketat.

Kebiasaan-kebiasaan itu dapat memberi tekanan pada saraf atau mengurangi aliran darah.

Tekanan terus-menerus pada saraf inilah yang menyebabkan sensasi kesemutan.

Baca juga: 10 Tanda Gula Darah Tinggi yang Perlu di Wapadai, Kesemutan Tangan dan Kaki Di Antaranya

Begitu tekanan berkurang, sensasi rasa kesemutan akan hilang.

- Cedera

Cedera pada batang tubuh, tulang belakang, pinggul, kaki, pergelangan kaki, dan kaki juga dapat memberi tekanan pada saraf.

Sehingga menyebabkan bagian kaki atau tungkai mengalami mati rasa.

- Diabetes

Beberapa orang dengan diabetes mengembangkan jenis kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik .

Neuropati diabetik dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan nyeri pada kaki, dan jika parah, juga pada kaki.

- Penggunaan alkohol

Racun dalam alkohol dapat menyebabkan kerusakan saraf yang berhubungan dengan mati rasa, terutama di kaki.

Konsumsi alkohol kronis atau berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan saraf yang menyebabkan mati rasa.

Jenis kerusakan saraf ini terkait dengan penurunan kadar vitamin B , seperti B-1 (tiamin), B-9 ( folat ), dan B-12, yang disebabkan oleh asupan alkohol yang berlebihan.

- Penyakit arteri perifer

Penyakit arteri perifer (PAD) menyebabkan arteri darah perifer di kaki, lengan, dan perut menyempit, mengurangi jumlah darah yang dapat dipompa dan mengurangi aliran darah.

Kaki adalah salah satu bagian tubuh yang paling umum terkena PAD.

Kebanyakan orang dengan PAD mengalami rasa sakit dan kram di kaki dan pinggul saat mereka berjalan atau naik ke lantai atas.

Beberapa orang dengan PAD juga mengalami mati rasa dan kelemahan pada kaki.

Baca juga: Kesemutan, Jangan Dianggap Sepele, Ini 8 Kemungkinan Gejala Penyakit yang Diderita

Gejala PAD biasanya hilang setelah beberapa menit istirahat.

- Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi kronis atau tahan lama yang menyebabkan nyeri tubuh yang meluas, nyeri, dan nyeri tekan.

Beberapa orang dengan fibromyalgia juga mengalami mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.

Kebanyakan orang dengan fibromyalgia mengalami berbagai gejala termasuk:

  • kekakuan dan nyeri tanpa alasan yang jelas, terutama di pagi hari atau setelah tidur kelelahan kronis
  • masalah memori dan kesulitan berpikir jernih, kadang-kadang disebut fibro-fog
  • sindrom kaki gelisah

Hampir setiap orang dengan fibromyalgia mengalami gejala di lebih dari satu bagian tubuh mereka selama minimal 3 bulan pada suatu waktu.

Jika mati rasa pada tungkai dan kaki tidak disertai dengan gejala lain atau tidak berlangsung lama, kemungkinan besar tidak disebabkan oleh fibromyalgia.

- Sklerosis ganda

Orang dengan multiple sclerosis (MS) mengalami kerusakan saraf sensorik yang dapat menyebabkan mati rasa di sebagian kecil tubuh atau seluruh anggota badan.

Kesemutan yang terkait dengan MS biasanya berlangsung dalam durasi yang singkat.

Tapi kadang kala bisa berlangsung cukup lama dan melumpuhkan.

- Kekurangan vitamin

Dilansir dari WebMD, tubuh membutuhkan vitamin E, B1, B6, B12, dan niasin untuk kesehatan saraf.

Kekurangan B12, misalnya, dapat menyebabkan anemia pernisiosa, penyebab penting neuropati perifer.

Tapi terlalu banyak B6 juga bisa menyebabkan kesemutan di tangan dan kaki.

- Efek samping obat-obatan

Obat - obatan tertentu, terutama obat kemoterapi yang digunakan untuk kanker paru-paru, obat antivirus dan antibiotik juga bisa menjadi pemicu seseorang sering mengalami kesemutan.

- Infeksi

Ini termasuk penyakit Lyme , herpes zoster ( varicella zoster ), cytomegalovirus, Epstein-Barr, herpes simplex , dan HIV dan AIDS .

- Penyakit sistemik

Ini termasuk gangguan ginjal, penyakit hati, kerusakan pembuluh darah dan penyakit darah, amiloidosis, gangguan jaringan ikat dan peradangan kronis, ketidakseimbangan hormon (termasuk hipotiroidisme ), kanker dan tumor jinak yang menimpa saraf.

Cara mengobati sering kesemutan

Jika sering kesemutan, ada baiknya berkonsultasi ke dokter.

Mengetahui dengan pasti penyebab sering kesemutan adalah salah satu kunci mengatasi masalah kesehatan ini.

Namun untuk meringankan gejala kesemutan, ada beberapa pengobatan rumahan yang bisa diterapkan.

Melansir Medical News Today, berikut 11 pengobatan rumahan untuk atasi gejala sering kesemutan.

1. Istirahat

Banyak kondisi yang menyebabkan bagian tubuh kesemutan, seperti tekanan saraf, membaik dengan istirahat.

2. Kompres dengan Es 

Es dapat membantu mengurangi pembengkakan yang dapat memberi tekanan pada saraf.

Oleskan kompres dingin atau kompres es yang dibungkus ke bagian tubuh yang mati rasa selama 15 menit setiap kali beberapa kali sehari.

3. Panas 

Panas terkadang dapat membantu mengendurkan otot yang kaku, sakit, atau tegang yang dapat memberi tekanan pada saraf dan menyebabkan mati rasa.

Namun, hindari panas yang berlebihan karena dapat memperburuk kondisi.

4. Pijat 

Memijat titik yang mengalami kesemutan bisa membantu meningkatkan aliran darah dan dapat mengurangi gejalanya.

5. Olahraga

Kurangnya olahraga yang tepat dapat melemahkan jantung dan pembuluh darah, mengurangi kemampuan mereka untuk memompa darah ke tungkai bawah.

Kegiatan seperti yoga, Pilates, dan tai chi dapat meningkatkan aliran darah dan mengurangi peradangan atau rasa sakit kronis.

6. Perangkat yang mendukung 

Kawat gigi dan alas kaki yang dirancang khusus dapat membantu mengurangi tekanan saraf yang disebabkan oleh kondisi seperti cedera, sindrom terowongan tarsal, atau kaki rata .

7. Mandi garam epsom 

Garam epsom mengandung magnesium, senyawa yang dikenal dapat meningkatkan aliran dan sirkulasi darah.

Garam ini tersedia dan bisa dibeli di situs-situs online.

8. Kurangi stress

Orang dengan kondisi yang menyebabkan mati rasa kronis, seperti MS dan fibromyalgia, harus mencoba untuk fokus pada fakta bahwa periode mati rasa seringkali berumur pendek dan hilang dengan sendirinya.

Stres juga cenderung memperburuk gejala gangguan sistem saraf pusat .

9. Diet yang sehat dan seimbang 

Malnutrisi , terutama kekurangan vitamin B, dapat menyebabkan kerusakan saraf yang menyebabkan mati rasa.

Mendapatkan cukup vitamin dan nutrisi lain juga dapat mengurangi peradangan dan rasa sakit kronis, yang dapat menyebabkan mati rasa.

Baca juga: Waspada, Jari Tangan Kesemutan Bisa Jadi Anda Kena Diabetes, Kenali Juga Gejala Lainnya

10. Tidur yang cukup

Banyak kondisi kronis yang terkait dengan kaki dan kaki mati rasa diketahui memburuk dengan kurang tidur.

11. Menghindari alkohol 

Alkohol mengandung racun yang dapat menyebabkan kerusakan saraf dan mati rasa.

Alkohol juga biasanya memperburuk gejala nyeri kronis dan kondisi peradangan dan bahkan dapat menyebabkan gejala kambuh.

Teknik sederhana redakan sensasi ditusuk jarum saat kesemutan

Ada beberapa teknik sederhana yang dapat membantu meringankan sensasi seperti ditusuk jarum saat kesemutan menyerang.

Berikut 5 langkah yang bisa dicoba sebagaimana dilansir dari Healthline.

1. Lepaskan tekanan

Menghilangkan tekanan pada saraf yang terkena memungkinkan untuk mengembalikan fungsi normal bagian kaki atau tangan.

Cobalah membebaskan anggota tubuh yang mengganggu dengan memastikan tidak ada yang menahannya atau menekannya.

Termasuk tidak menyilangkan kaki atau menghindari bersandar pada satu tangan yang jadi salah satu penyebab kesemutan.

2. Bergerak

Bergerak dapat meningkatkan sirkulasi dan meredakan sensasi tidak nyaman yang dialami.

Saat aliran darah mulai membaik, mungkin terasa sedikit lebih hangat dan cukup berduri selama beberapa menit.

3. Kepalkan tangan

Jika sensasi kesemutan mempengaruhi bagian tangan, cobalah mengepalkan tangan. Lalu lepaskan kembali.

Gerakan ini dapat dengan cepat membuat darah mengalir dan meredakan saraf.

4. Goyangkan jari-jari kaki 

Jika sensasi kesemutan mempengaruhi bagian kaki, coba goyangkan jari-jari kaki.

Ini bisa membuat darah bergerak dan membantu meningkatkan sirkulasi.

5. Goyangkan kepala dari sisi ke sisi

Jika sensasi kesemutan mempengaruhi bagian lengan, menggoyangkan kepala dengan lembut dapat membantu meredakan tekanan di sekitar saraf di leher.

Ini bisa membantu sensasi di lengan mereda.

Kapan harus ke dokter?

Bicarakan dengan dokter jika kesemutan terjadi dengan hal berikut.

- Tidak terkait dengan kebiasaan postural atau faktor gaya hidup, seperti pakaian dan alas kaki yang ketat
berlangsung lama.

- Disertai dengan gejala kronis lainnya.

- Disertai dengan perubahan permanen atau jangka panjang pada warna, bentuk, atau suhu tungkai dan kaki.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

INFO KESEHATAN LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved