Baru Menjabat Beberapa Jam, PM Perempuan Pertama di Swedia Memutuskan Mengundurkan Diri
Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, mengundurkan diri kendati baru resmi menjabat selama beberapa jam
SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, mengundurkan diri kendati baru resmi menjabat selama beberapa jam, (24/11/2021).
Perdana menteri perempuan pertama di Swedia itu memutuskan mundur setelah Partai Hijau keluar dari koalisi dua partai sehingga memunculkan ketidakpastian politik.
Meski demikian, Andersson mengatakan kepada ketua parlemen bahwa dia berharap bisa kembali menjadi perdana menteri, kali ini dalam pemerintahan partai tunggal.
Dilansir dari Al Jazeera, Partai Hijau keluar dari koalisi setelah parlemen menolak rancangan anggaran yang diajukan pemerintah.
"Saya telah meminta ketua parlemen untuk membebaskan saya dari kewajiban sebagai perdana menteri," kata Andersson dalam konferensi pers, dikutip dari Al Jazeera, (25/11/2021).
"Saya siap menjadi perdana menteri dalam pemerintahan partai tunggal, pemerintahan Sosial Demokrat."
Partai Hijau mengatakan akan mendukung Andersson dalam pemungutan suara apa pun di parlemen.
Partai kiri juga akan mendukungnya. Namun, Partai Tengah memutuskan abstain.
Rancangan anggaran ditolak
Rancangan anggaran dari pemerintah telah ditolak berdasarkan pemungutan suara yang dilakukan.
Hasil pemungutan suaranya adalah 154-143 untuk kemenangan proposal yang dikeluarkan oleh oposisi.
Ketua Parlemen Swedia Andreas Norlen mengatakan akan menghubungi delapan pemimpin partai di Swedia untuk mendiskusikan situasi saat ini.
Rancangan yang disetujui oleh parlemen juga berdasarkan proposal dari pemerintah, kecuali 74 miliar kronor yang diinginkan oleh pemerintah untuk perbaikan.
Rancangan yang baru ini bertujuan mengurangi pajak, meningkatkan gaji perwira polisi, dan menyediakan lebih banyak dana untuk berbagai sektor dalam sistem peradilan di Swedia.
Andersson sebagai tonggak bersejarah
Terpilihnya Andersson sebagai perdana menteri perempuan pertama di Swedia menjadi tonggak sejarah yang penting di negara itu.
Swedia selama puluhan tahun telah dianggap sebagai salah satu negara Eropa yang paling maju dalam hal hubungan gender.
Namun, hingga sebelum Andersson menjabat, belum ada perempuan yang menduduki jabatan sebagai perdana menteri.
Andersson telah ditunjuk untuk menggantikan Stefan Lofven sebagai pemimpin partai dan perdana menteri, jabatan yang dia tinggalkan awal tahun ini.
Sebelumnya, sebanyak 117 politikus menyetujui penunjukan Andersson, 174 menolak, 57 abstain, dan 1 absen.
(Tribunnewswiki)
Artikel ini telh tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Baru Beberapa Jam Menjabat, Perdana Menteri Perempuan Pertama di Swedia Mengundurkan Diri
Baca juga: Cara Halau Gajah Liar Masuk ke Kebun, Ternyata Warga Harus Tanam Tanaman Jenis Ini
Baca juga: Mengenal Daun Bidara, Tanaman Herbal Berkhasiat Bisa Diolah Menjadi Masakan
Baca juga: Menanti Anak Pertama, Atta dan Aurel Sengaja Rahasiakan Nama sang Buah Hati, Ini Alasannya