Internasional
Militan Al-Shabab Ledakkan Sekolah di Somalia, Delapan Orang Tewas
Kelompok militan Al-Shabab meledakkan bom di sebuah sekolah di Ibu Kota Mogadishu, Somalia, Kamis (25/11/2021).
SERAMBINEWS.COM, MOGADISHU - Kelompok militan Al-Shabab meledakkan bom di sebuah sekolah di Ibu Kota Mogadishu, Somalia, Kamis (25/11/2021).
Ledakan besar itu menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk pelajar, kata saksi mata.
Kelompok ekstremis al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda itu mengendalikan sebagian besar pedesaan Somalia.
Al-Shabab terus berupaya menggagalkan pembangun kembali negara Tanduk Afrika itu setelah tiga dekade konflik.
Ledakan itu mengirimkan kepulan asap di atas bagian sibuk Mogadishu selama jam sibuk pagi hari.
Baca juga: Bom Tewaskan Jurnalis Terkenal Somalia, Abdiaziz Mohamud Guled, Sering Mengkritik Al-Shabab
Abdulkadir Adan dari layanan ambulans Amin mengkonfirmasi delapan kematian kepada The Associated Press (AP).
Layanan tersebut mengatakan setidaknya 15 orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit.
"Ini adalah tragedi," katanya.
Foto-foto menunjukkan ledakan itu merusak bagian sekolah, dengan pekerja darurat melihat melalui balok atap yang runtuh dan bangku kayu.
Al-Shabab dalam sebuah pernyataan mengatakan menargetkan pejabat Barat yang dikawal oleh pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.
Tetapi seorang saksi, Hassan Ali, mengatakan sebuah perusahaan keamanan swasta mengawal para pejabat.
Dia mengatakan melihat empat personel keamanan terluka.
Baca juga: PBB Peringatkan Somalia Hadapi Kekeringan Parah, Dua Juta Orang Terancam Kelaparan
Serangan itu terjadi ketika Somalia menghadapi pertanyaan besar tentang masa depan politik dan keamanannya.
Pasukan penjaga perdamaian AU ingin menarik diri dari negara itu.
Tetapi misinya dapat diperpanjang di tengah kekhawatiran pasukan Somalia tidak siap memikul tanggung jawab atas keamanan.
AS awal tahun ini mengatakan penarikan pasukannya dari Somalia telah selesai.
Pemilihan presiden yang telah lama tertunda akan dilaksanakan Februari 2022.(*)
Baca juga: Somalia Hukum Mati Dua Tentara Uganda, Terbukti Membunuh Tujuh Warga Sipil