Berita Banda Aceh
Usai Berdemo di Gedung DPRA Atas Tuntutan Ini & Tak Ditanggapi, APAM Bagikan Bunga ke Pengguna Jalan
Namun, tak satu pun Anggota maupun pimpinan DPRA yang menemui mereka, meski mereka sudah berorasi sejam lebih dan membacakan pernyataan sikap mengguna
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Namun, tak satu pun Anggota maupun pimpinan DPRA yang menemui mereka, meski mereka sudah berorasi sejam lebih dan membacakan pernyataan sikap menggunakan alat pengeras suara.
Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Puluhan orang dari Aliansi Pemuda Aceh Mengugat (APAM) membagi-bagikan bunga plastik kepada pengguna jalan Nyak Arief Kota Banda Aceh, Jumat (26/11/2021).
Awalnya mereka mengusung spanduk.
Namun, tak satu pun Anggota maupun pimpinan DPRA yang menemui mereka, meski mereka sudah berorasi sejam lebih dan membacakan pernyataan sikap menggunakan alat pengeras suara.
Akhirnya mereka meninggalkan Gedung DPRA dan membagikan bunga kepada pengguna jalan sebagai wujud agar sama-sama menjaga dan memeliharaan perdamaian di Aceh.
"Kami kecewa kepada DPR Aceh yang tak mau menemui, padahal ada anggota DPR Aceh di Kantor," ujar Koordinator APAM, Heru Safrijal SP, kepada Serambinews.com, Jumat (26/11/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan orang dari Aliansi Pemuda Aceh Mengugat (APAM) demo di Gedug DPRA, Banda Aceh, Jumat (26/11/2021).
Kedatangan demontran meminta kepada semua stakeholder di Aceh agar merawat damai yang hakiki di Aceh.
Kemudian meminta kepada eksekutif dan legislatif fokus mementingkan kesejahteraan kepada masyarakat Aceh agar terciptanya iklim kedamaian.
Meminta DPRA dan Gubernur Aceh agar anggaran 2022 berpihak kepada masyarakat 40 persen, sehingga APBA harus bisa menurunkan angka kemiskinan di Aceh.
Mengecam tegas Pemerintah Aceh atas Silpa APBA 2021 mencapai Rp 5 triliun yang bisa mengakibatkan kesenjangan kesejahteraan bagi masyarakat.
Kemudian APAM menolak keras oknum-oknum yang ikut mengganggu kedamaian di Aceh.
"Saya minta anggaran berpihak ke rakyat," pinta Ayah Pulo. (*)