Kuliner
Berkunjung ke Subulussalam, Menikmati Sensasi Masakan Tradisional di Warung Anis
Warung Nasi Anis berada di Desa Pasar Rundeng, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam menyediakan masakan khas daerah yang diproses secara tradisional.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Berkunjung ke Kota Subulussalam tak lengkap rasanya jika belum mencicipi masakan tradisional khas masyarakat di daerah ini.
Adalah Warung Nasi Anis berada di Desa Pasar Rundeng, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam menyediakan masakan khas daerah yang diproses secara tradisional.
Dengan menempuh perjalanan sekitar 20 menit atau menempuh jarak sekitar 16 kilometer dari pusat kota di Kecamatan Simpang Kiri, Warung Anis bakal memanjakan lidah Anda karena masakannya didominasi khas daerah.
Sabtu (27/11/2021) Serambinews.com mencoba berkunjung untuk mencicipi masakan yang ada di Warung Nasi Anis bersama sejumlah teman-teman di Kota Subulussalam.
Kami yang berkunjung sekitar pukul 11.00 WIB hampir kehabisan menu andalan seperti Ikan Lele Panggang Sambal Pacak, dan ikan jurung.
Memang, warung Anis kerap kebanjiran pembeli sehingga acapkali menu-menu di warung ini sudah kandas sebelum pukul 13.00 WIB. Para pelanggan kebanyakan berasal dari Kota Subulussalam atau tamau-tau yang sedang berkunjung ke daerah itu.
Warung Anis tampil sederhana dengan konstruksi kayu dan papan. Pun demikian meja dan lainnya semua masih sederhana.
Sementara sejumlah menu andalan seperti Ikan Jurung atau ikan merah dalam bahasa setempat. Ada juga panggang ikan lele sambal pacak, panggang ikan nila dan lainnya.
Lalu ada sambal khas daerah yang dicampur santan, sambal terasi, pucuk rotan atau dalam bahasa setempat (bahasa Singkil-red) disebut Simboling dan Pangkat.
Gulai Ikan Jurung termasuk gulai ikan lainnya dimasak dengan sangat lezat. Bumbunya tidak banyak tapi karena dimasak dengan menggunakan kayu api sehingga santannya tidak pecah.
Begitu pula dengan ikan panggang yang sangat empuk. Bahkan ikan emas yang disajikan di warung ini juga bukan dari kolam ternak tapi dari sungai Souraya sehingga rasanya jauh lebih enak.
Baca juga: Produsen Tempe Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai Empat Kali dalam Satu Bulan
Baca juga: Dosen Unimal Ajar Ibu-ibu Olah Ikan Barakuda Jadi Empek-Empek, Lebih Bernilai Dibanding Ikan Asin
Serambinews.com sempat menanyai beberapa konsumen seperti H Asmauddin SE bersama istrinya Ny Siti Fatimah. Asmauddin adalah salah satu tokoh masyarakat pernah menjadi kepala dinas, Pj Wali Kota Subulussalam 2007-2008, Pj Bupati Aceh Singkil hingga kepala dinas di Provinsi Aceh.
Asmauddin dan istri mengaku kerap menyempatkan waktu untuk melepas lapar mencicipi makanan di Warung Anis. “Kalau soal citarasa luar biasa, mulai dari garam, asam dan santan sangat lezat, pokoknya sangat rekomended,” kata Asmauddin diamini sang istri.
Asmauddin mengaku rutin makan di Warung Anis karena selain menu-menu yang lezat dan tradisional, hargapun masih sangat terjangkau. Dikatakan, Asmauddin bersama keluarga makan di warung anis paling tidak sebulan sekali karena sekalian pulang kampung.
