‘Saya Lihat Api Begitu Besar’
Leo sedang berada di kawasan Waduk Kota kebakaran besar terjadi di Desa Gampong Meunasah Kota/KP3,
Para korban kebakaran tersebut harus mengungsi ke tempat lain. Memang diakuinya, Tagana telah membangun tenda darurat di dekat lokasi kebakaran. Tetapi karena kondisi baru isau hujan, tidak memungkinkan bagi para korban untuk tinggal di tenda darurat.
"Karena kondisi baru hujan, tidak mungkin korban tinggal di tenda darurat. Jadi sementara ini mereka mengungsi ke tempatkeluarganya, ada yang tempat temannya dan ada yang mengungsi ke rumah tetangganya," tutur Musally.
Tenda darurat
Minggu (28/11/2021) jelang sore, Pemko Lhokseumawe menyalurkan bantuan masa panik pada para korban. Bantuan diserahkan oleh Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, disampingi Wakilnya Yusuf Muhammad, dan Sekdako Lhokseumawe, T Adnan.
"Bantuan yang disalurkan adalah sembako, pakaian, dan lainnya," ujar Ketua Tagana Lhokseumawe, Samsul Bahri.
Sebelumnya, Samsul Bahri, juga menyebutkan, pihaknya sudah membangun tenda darurat di lokasi kebakaran. "Pendirian tenda berlangsung tengah malam dan dalam kondisi hujan untuk bisa ditempati sementara oleh para korban," ujarnya.
Masih Dalam Penyelidikan Polisi
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto, melalui Kapolsek Banda Sakti, Iptu Arifin, menyebutkan, kronologis kejadian berawal dari warga yang sedang duduk di Taufik Kopi melihat api mulai membakar rumah warga.
Selanjutnya warga yang ada di sekitar kebakaran menghubungi petugas pemadam kebakaran dan membantu memadamkan kebakaran dengan alat seadanya sambil menunggu bantuan dari mobil kebakaran.
Pada pukul 22.30 WIB, 12 unit mobil kebakaran tiba di lokasi untuk membantu memadamkan api. Tidak ada korban jiwa, sedangkan kerugian material diperkirakan lebih kurang mencapai sekitar Rp 1,5 miliar.
"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polres Lhokseumawe," ucapnya.
Keterangan yang kurang lebih sama juga disampaikan Kepala BPBD Kota Lhokseumawe, Hanirwansyah. Dia mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 22.15 WIB.
Mendapat laporan itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung menurunkan lima unit Damkar untuk memadamkan api. “Pada pukul 24.10 WIB api dapat dipadamkan. Sumber api diduga berasal dari konsleting listrik," sebutnya.
Proses pemadaman ikut melibatkan TNI, Polri, Tagana, TimTRC PB, RAPI, SAR. Sedangkan Damkar yang diturunkan berasal dari Damkar PAG dua unit, Damkar Pemkab Aceh Utara dua unit, Damkar PIM satu unit, Water Canon Polres Lhokseumawe satu unit, dan water canon dari Brimob satu unit.(bah)
